Sabtu, 29 Juni 2013

First "WOW!!" CHAPTER 15

Image

Author : @AriatnaCitraC ^-^
Tittle    : First ”WOW!!”
Genre  : Romance, Sedikit comedy mungkin(?), dan tentukan sendiri haha ^-^v
Cast     :             
-          Kim Jong In (Kai) EXO-K
-          Kwon Yuri SNSD
Other Cast       :
-          Wi Yi Fan (Kris) EXO-M
-          Jessica Jung SNSD
-          Oh Sehun EXO-K
-          D.O Kyungsoo EXO-K
Prev;
“Diamlah. Aku punya ide!” Ucap Jessica dengan nada masih sedikit kesal
***************************
Selama hampir setengah jam Kai dan Yuri tidak saling berbicara, mereka pun masih menunggu kedatangan Kris dan Jessica, tapi hasilnya nihil. Akhirnya Kai memecahkan kesunyian.
“Aaarrgghhh!!” Erang Kai yang memecahkan kesunyian antara Kai dan Yuri.
“Kau ini kenapa?” Tanya Yuri sambil menatap datar kepada Kai.
“Ini membosankan,”
“Kau pikir kau saja yang bosan?”
“Entah,”
“Huuh,” Desah Yuri.
“Ini sudah pukul setengah 12,”
“Lalu?”
“Bagaimana kalau kita pergi makan siang saja?”
“Bagaimana dengan Kris dan Jessica?”
“Tak usah pedulikan mereka. Mereka pun tak memperdulikan kita. Kajja!” Seru Kai sambil menarik lembut tangan Yuri.
“Kemana?”
“Sudah kubilang kita pergi makan siang,”
Yuri pun menuruti ajakan Kai.
****************************
“Kau mengerti?”
“Ne,”
Jessica menjelaskan idenya kepada Kris. Walau ide itu sedikit gila, Kris pun menyetujuinya.
“Yak! Mereka mau kemana?” Tanya Jessica kepada Kris sedikit berbisik.
“Mana ku tahu,”
“Ish, ayo kita ikuti mereka!” Jessica menarik kerah baju Kris bagian belakang agar ia berdiri.
“Eeeh, bersikaplah lembut yeppeo yeoja,” Goda Kris agar Jessica tidak menarik kerahnya.
“Ne,” Saat ini Jessica menarik tangan Kris agar ia berdiri.
Mereka berdua sudah berdiri, dan siap untuk memata-matai Kai dan Yuri lagi.
*****************************
“Sampai,” Ucap Kai setelah mengerem mobilnya yang mengantarnya ke restoran bersama Yuri untuk makan siang.
Dengan cekatan Kai keluar dari dalam mobil dan berlari kecil menuju pintu Yuri, dan ia membukakan pintunya untuk Yuri.
“Gomawo,” Ucap Yuri sambil tersenyum manis kepada Kai.
Kai membalas senyum Yuri yang membuat jantungnya berdetak tak karuan. Belum lagi Yuri yang mengedipkan sebelah matanya di hadapan Kai. Sungguh Kai merasa tergoda.
Yuri berjalan meninggalkan Kai yang masih memegang pintu mobilnya dan hendak menutupnya. Setelah menutup pintu mobilnya, Kai berlari kecil mengikuti Yuri sambil menekan kunci otomatis mobilnya.
Sudah sampai tepat di depan pintu masuk restoran, seorang pelayan mempersilakan mereka masuk sambil mengucapkan salam dan tersenyum ramah kepada mereka. Dengan spontan Kai dan Yuri pun membalas senyuman mereka.
“Selamat siang,” Ucap seorang pelayan lain di dekat meja tamu.
“Siang,” Balas Yuri dan Kai.
“Kami telah mempersiapkan meja khusus untuk pasangan yang paling romantis,”
“Apa kami terlihat romantis?” Tanya Yuri.
“Tentu saja. Apalagi kalian ini sepasang kekasih bukan?”
“Sayangnya bukan,” Ucap Yuri sedikit tersenyum.
‘Sayangnya? Mengapa kata-katanya seperti berharap kalau kami adalah sepasang kekasih?’ Batin Kai. ‘Aish?! Kai! Apa yang kau pikirkan? Belum tentu Yuri noona menyukai namja yang lebih muda darimu,’ Tambahnya.
“Oh, mianhamnida kalau begitu saya salah duga,” Ucap sang pelayan.
“Gwenchanayo. Khamsahamnida ahjussi,” Ucap Yuri sedikit membungkukan badannya diikuti oleh Kai.
“Kajja!” Yuri menarik tangan Kai untuk mencari tempat kosong untuk mereka makan siang.
***************************
“Apa ini cocok untukku?” Tanya Jessica kepada Kris saat menempelkan sebuah daster di tubuhnya.
“Kau sungguh…..,” Kris menggantungkan kata-katanya.
“Yeppeo?”
“Aniyo,”
“Lalu?”
“Kau sungguh terlihat seperti ahjuma. Hahahaha,” Kris meledek Jessica yang sedang mencocokan tubuhnya dengan daster yang memang cocok dipakai oleh seorang ahjumma.
“Gomawo,” Ketus Jessica sambil sedikit mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan pernyataan Kris.
“Ahahaha. Mianhae noona,”
“Ne!” Ketus Jessica lagi.
“Kau lucu sekali bila sedang marah,” Goda Kris.
Jessica menoleh ke arah Kris dan menatapnya tajam.
“Wae? Tatapanmu itu seperti elang yang menemukan mangsa,”
“Euh!” Gerutu Jessica sambil mengetuk kepala kris.
“Aigo! Kau ini kenapa?”
“Apa aku harus selalu marah agar terlihat lucu?”
“Mwo?”
“Ah, sudahlah. Sekarang kita cari kostum untukmu,”
***************************
“Eumm. Apakah makanananya enak?”
“Eumm, ini enak sekali. Tapi kenapa kita tidak pergi ke restoran langgananmu?” Tanya Yuri.
“Sebenarnya restoran ini pun restorna langgananku,” jelas Kai.
“Tapi baru kali ini kau mengajaku kemari,”
“Ne. Tapi jujur saja restoran yang biasa kita kunjungi makanannya lebih lezat,” Bisik Kai.
“Hahaha dasar kau ini,”
Kai dan Yuri melanjutkan makan siang mereka di restoran Jepang yang baru kali ini Yuri kunjungi bersama Kai.
******************************
“Huhh,” Desah Jessica.
“Kau lelah?”
“Ye,”
“Noona, lihat!” Kris menunjuk ke sebuah kedai es krim yang sepertinya baru saja dibuka di mall itu.
“Hoaa!!!! Es krim!!!” Seru Jessica dan langsung berlari ke arah kedai es krim tersebut.
“Eh? Tunggu!!” Kris mengikuti Jessica yang meninggalkannya.
..
“Aku mau 1 rasa vanilla!” Jessica sampai tepat di depan kedai itu dan langsung memesan.
“Hosh.. Noona, kau ini pergi tapi barang-barangmu kau lemparkan kepadaku,” Keluh Kris.
“Eh? Mianhae. Habis sudah lama aku tidak makan es krim dan cuaca saat ini cukup panas,” Jelas Jessica dan menyengir seperti kuda.
“Ya sudah. Ahjussi, aku pesan 1 rasa coklat ne?” Kris pun memesan es krimnya.
..
Setelah pesanan mereka diberikan oleh yang pelayan kedai, mereka mencari tempat duduk kosong di dalam mall.
“Eumm, cuaca yang mendukung dengan eskrim yang segar ini,” Ucap Jessica setelah menyantap beberapa sendok es krim bermangkuk waffle yang sedikit beraroma jahe dengan beberapa topping.
Clup!
Kris memasukan sendok es krimnya ke dalam mangkuk eskrim Jessica dan mengambil sedikit es krim Jessica.
“Haha milikmu lezat juga noona,” ucap Kris setelah menjilat sendoknya yang tadi ia masukan ke dalam mangkus es krim Jessica.
“Yak!!! Kau merebut bagianku. Awas kau!” Gerutu Jessica yang langsung mengambil mangkuk es krim Kris. Jessica meletakan mangkuk es krimnya sendiri di atas pahanya, lalu menuangkan es krim Kris ke dalam mangkuk es krimnya sendiri. Seketika Kris tersontak melihat banyak sekali es krimnya yang dituangkan ke dalam mangkuk Jessica.
“Noona kau lapar!!” Seru Kris.
“Aku tidak begitu lapar! Aku hanya menghukummu! Wleee,” Jessica meledek Kris dengan menjulurkan sedikit lidahnya dan mengembalikan mangkuk es krim Kris yang es krimnya hampir habis karena diambil Jessica.
“Mwo?!” Ucap Kris sedikit membelalakan matanya ketika melihat mangkuk es krimnya yang hampir kosong.
“Wae?” Tanya Jessica santai.
“Ani,” Jawab Kris datar.
*****************************
“Gomawo Kai,” ucap Yuri saat keluar dari restoran Jepang itu bersama Kai.
“Ne. Eh, Jessica tak memberi kabar apapun kepadamu?” Tanya Kai.
“Ani. Bagaimana dengan Kris?”
“Ani,” Ucap Kai sambil mengangkat kedua bahunya.
“Kalau begitu kita pulang saja. Cuaca hari ini sangat panas, membuatku pusing,” Keluh Yuri.
“Ne. Biar aku antar kau pulang,”
Yuri dan Kai kembali masuk ke dalam mobil Kai. Kai melajukan mobilnya dengan santai karena siang itu jalan cukup padat. Mungkin karena akhir pekan ini banyak sekali yang pergi berlibur. Beberapa kilometer mereka lewati dengan berdiam. Entah kenapa, mungkin karena kekurangan objek untuk dibahas. Tapi tak selamanya perjalanan mereka terus berdiam, saat mobil Kai berhenti karena kepadatan jalan raya, Yuri mulai memecahkan ketenangan diantara mereka.
“Kai?” Panggil Yuri.
“Ne?” Balas Kai.
“Oh, aniyo,” Ucap Yuri sambil memandang keluar kaca mobil.
Kai mengendus aneh atas percakapan singkat yang baru saja ia lakukan dengan Yuri. Aneh memang, Yuri memecahkan ketenangan mereka dengan kata-kata yang tak jelas. Yuri masih menatap keramaian jalan raya itu dari dalam mobil.
“Kai?” Panggil Yuri lagi.
“Hmm?”
“Kau tak ingin bicara denganku?” Tanya Yuri sedikit kecewa karena respon Kai yang sederhana.
“Eoh? Aniyo. Kau ingin bicara apa kepadaku?” Tanya Kai dengan bersemangat dan merubah duduknya menjadi lebih tegap agar Yuri tak kecewa dengan responnya.
“Euh? Tidak ada apa-apa,” Jawab Yuri.
Kai mendesah pelan dengan tanggapan Yuri. Kai kira Yuri ingin membicarakan sesuatu kepadanya, tapi ternyata tidak.
Beberapa menit kemudian kesunyian terjadi lagi di dalam mobil Kai. Yuri masih saja memandangi keramaian jalan raya dari dalam mobil. Dan…
“Kai?” Panggil Yuri pelan sedikit mengintip kepada Kai yang sedang fokus menyetir.
Kai diam dan tetap menatap jalan.
“Kau marah padaku?” Ucap Yuri lagi sedikit menoleh ke arah Kai lagi.
“Marah?”
“Hmm?”
“Untuk apa aku marah kepadamu noona Kwon?”
“Entah,”
Ya memang Kai merasa aneh dengan sikap Yuri. Mungkin Yuri memang benar-benar bosan dengan keadaan jalan raya yang ramai. Apalagi mobil Kai berjenis sedan,  tentu saja mobilnya rendah dan mobil di sekitar mobil mereka berukuran besar seperti Alphard, Fortuner, dan mini bus, pemandangan mereka pun hanya sebatas body-body mobil.
“Jalannya cukup ramai,” ucap Yuri. Kai ingin merespon kata-kata Yuri, tapi ia tak ingin dibuat aneh lagi dengan kata-kata Yuri.
“Bagaimana menurutmu?” Tanya Yuri kepada Kai yang hanya diam.
“Bukan cukup ramai, tapi sangat ramai,” Ucap Kai.
“Ne,” Ucap Yuri singkat.
PLAKK
Kai menepuk keningnya sendiri dengan keras, dan tangannya mengusap wajahnya sendiri sampai di bawah dagu.
“Waeyo?” Tanya Yuri sambil menoleh kepada Kai.
“Aniyo. Aku depresi,” Jawab Kai.
“Depresi?”
“Depresi karena jalan disini ramai sekali,” Kai setengah berbohong. Jujur saja yang membuatnya depresi itu percakapan Yuri yang tak jelas, dan sebagian depresinya memang benar-benar karena keramaian jalan kota yang tak terkira.
“Oh aku kira….,” Yuri manggantung kata-katanya.
“Apa?”
“Aku kira karena percakapanku yang singkat,” Jawab Yuri sedikit pelan.
“Hmm?” Kai menoleh ke arah Yuri dan membulatkan matanya. Bagaimana Yuri bisa berfikiran seperti Kai?
1 jam kemudian…
“Akhirnya sampai juga,” Ucap Yuri setelah sampai di depan rumahnya.
“Istirahatlah noona,” Titah Kai sedikit tersenyum.
“Ne. Gomawo,” Yuri membalas senyum Kai dan membuka pintu mobilnya sendiri.
“Istirahat yang cukup noona,”
“Ne aku akan beristirahat,”
**************************
“Jemput aku pukul 5, ne?” Titah Jessica kepada Kris.
“Ne,” Jawab Kris sambil mengacungkan jempol tangannya.
“Gomawo,” Ucap Jessica dan langsung memasuki halaman rumahnya.

Pukul 5 sore~
Tok..tok..tok..
“Annyeong!!” Seru Kris di depan pintu rumah Jessica sambil mengetuk pintunya.
“Kau ini lama sekali,” Ketus Jessica ketika ia membukakan pintu rumahnya untuk Kris.
“Mianhae,” Mohon Kris.
“Ya sudah. Kajja!”
Kris dan Jessica pun masuk ke dalam mobil Kris. Kali ini mereka hendak pergi ke sebuah kedai es krim yang kemarin mereka kunjungi.
“Kenapa kau pesan rasa yang sama denganku?” Tanya Kris kepada Jessica yang membeli es krim rasa coklat sama seperti Kris.
“Agar kejadian kemarin tidak terulang,”
“Kejadian yang mana?”
CLUP
Jessica mencelupkan sendoknya ke dalam mangkuk es krim milik Kris.
“Aku mengerti,” Ucap Kris.
“Benar kata Kai,”
“Apa?”
“Kau ini pintar tapi pabbo,”
“Yang penting IQ ku termasuk genius,”
Jessica menoleh menghadap Kris dan menatapnya dengan sinis.
“Tak usah menyindirku,” Ketus Jessica.
“Kau merasa IQmu dibawahku?”
Jessica tetap menatap Kris dengan sinis, seperti serigala.
“Oke, jangan bahas itu. Ayo jalankan rencana pertama kita,”
*************************
“Hati-hati di jalan,” Ucap Kris.
“Ne,” Ucap Jessica lalu masuk ke dalam sebuah taxi. Tujuan Jessica kali ini adalah ke rumah Yuri. Ia akan menjalankan sebuah rencana bersama Kris. Sedangkan Kris dengan mobil pribadinya menuju rumah Kai untuk menjalankan rencananya juga.
************************
“Annyeong!!” Seru Kris di depan pintu rumah Kai.
“Mau apa kau kemari?!” Bentak Kai saat membuka pintu.
“Kenapa sinis begitu?”
“Katanya kau ingin pergi ke toko buku, aku sudah menunggumu tapi kau tak datang juga,” Ketus Kai
“Jeongmal mianhae. Aku ketiduran. Baru tadi sore aku bangun,” Kris berbohong dan kata-katanya itu sangat berlebihan menurutnya sendiri. Karena ia bangun tidur di sore hari -_-
“Pabbo! Masuk!” Kai tak ingin membahas masalahnya tadi pagi. Ia pun mempersilakan Kris untuk masuk.
..
“Ada apa kau kemari?” Tanya Kai sedikit jutek.
Kris dengan santai menarik kursi belajar milik Kai, lalu menjawab pertanyaan Kai, “Bagaimana kalau mala mini kita makan bersama?”
“Mwo? Aniyo!”
“Aku akan mentraktirmu,”
“Aniyo, aniyo! Lebih baik aku mengajak Yuri noona untuk makan malam?”
“Tapi kau belum memiliki janji dengannya kan?”
“Belum. Tapi sekarang aku akan menghubunginya,” Kai pun dengan gesit meraih ponselnya yang terletak di atas meja. Ia pun langsung menghubungi Yuri.
Kris tak menahan Kai untuk menghubungi Yuri. Karena memang itulah rencananya. Kris sudah mengira Kai akan menolak ajakannya dan akan mengajak Yuri. Maka dari itu ia membiarkan Kai menghubungi Yuri.
************************
“Yuri-ya!” Panggil Jessica saat melihat Yuri sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya.
“Yaakkk!! Sica!” Yuri melempar selang yang ia pegang lalu berlari kecil menghampiri Jessica.
TUK
“Aigo!” Pekik Jessica saat Yuri mengetuk keningnya.
“Yak pabbo! Kau memaksaku untuk pergi bersamamu, tapi kau tak datang. Huh,” Ketus Yuri.
“Mianhae, Yuri-ah. Aku tak ingat ada janji denganmu,”
“Dasar pabbo! Aku menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif,”
“Jeongmal mianhae. Ponselku memang sedang ada gangguan,”
“Dasar kau ini! Lalu kau kemari hanya untuk meminta maaf kepadaku?”
“Aniyo, aku…..,”
Oh! Oh! Oh! Oh!
Oppareul Sarang…..
“Yeoboseyo?” Ucap Yuri setelah ia mengangkat teleponnya.
“Noona?” Ucap orang diseberang sana.
Diam-diam Jessica mendengarkan percakapan Yuri, dan ia berharap orang yang menghubungi Yuri adalah Kai.
“Ne, Kai?” Ucap Yuri.
‘Baguslah,’ Batin Jessica dan ia mengendus pelan.
“Noona apa malam ini kau ada acara?” Tanya Kai.
“Aku ingin menjenguk appaku lagi. Memangnya ada apa?”
“Sebenarnya aku ingin mengajakmu makan malam, tapi aku tak ingin menghalangimu untuk menjenguk appamu,” Jelas Kai.
“Jeongmal mianhae, Kai,” Ucap Yuri dengan nada yang tak enak.
“Gwenchanayo noona, aku mengerti,”
Tutt…tutt..tutt…
Jessica yang tadi mendengarkan percakapan Yuri langsung bersikap salah tingkah sambil menatap langit-langit di kamar Yuri.
“Huuh,” Desah Yuri pelan.
“Siapa yang menelpon?” Tanya Jessica.
“Kai,”
“Pasti mengajakmu pergi?” Ucap Jessica sok tahu.
“Dari mana kau tahu? Kau menguping huh?” Yuri membulatkan pandangannya terhadap Jessica.
“Mwo?! Aniyo, memang biasanya ia menghubungi untuk mengajakmu pergi bukan?”
“Ne,”
“Lalu kenapa wajahmu seperti baju yang kusut? Biasanya kau terlihat senang,”
“Aku ingin menjenguk appaku, aku harus tahu keadaannya secara langsung,”
“Hmm,”
‘Oh aniya!!! Rencanaku gagal,’ Batin Jessica kesal.
**************************
“Bagaimana? Kau akan pergi dengan Yuri noona?” Tanya Kris penasaran.
“Aniyo,” Ucap Kai singkat dan ketus.
“Mwo? Waeyo?”
“Ia ingin menjenguk appanya. Aku tak bisa melarangnya,”
“Sayang sekali,”
“Sayang sekali?”
“Eoh?! Aniyo. Padahal aku yakin kau akan mentraktir Yuri noona, tapi Yuri noona menolaknya. Itu kan sayang sekali, hehehe,” Ucap Kris dengan nyengir kuda.
“Dasar kau!”
“Lalu bagaimana bila pergi makan malam denganku?”
Kai menatap Kris datar dan tajam. Tangannya mengepal dengan kuat.
“Kau kenapa?” Tanya Kris sedikit ketakutan.
Kai berjalan perlahan mendekati Kris yang duduk di ujung ranjangnya. Awalnya Kai duduk di samping Kris dan mengelus lembut tangan Kris yang membuat Kris sedikit merinding. ‘Kai? Kau kenapa? Apa karena penolakan makan malam kau menjadi homo kepadaku. Oh jinjja! Kau menyeramkan,’ Ucap batin Kris yang berpikiran kalau Kai merubah sikapnya karena penolakan makan malam dengan Yuri. Semakin lama genggaman tangan Kai kepada Kris semakin kuat dan mencengkram bahkan saat ini ia mencengkram dengan kuat tangan Kris dan menyeretnya keluar dari kamar Kris.
“PERGI KAU!!!!!!” Bentak Kai sambil mendorong Kris keluar dari pintu kamarnya.
“WAE? Aku salah apa?”
“Kau sudah membuatku kesal tadi pagi! Jangan harap malam ini aku akan pergi denganmu!” Bentak Kai dan ‘BRAKK’ Ia membanting pintu kamarnya.
“Mianhae, Kai! Huh, baiklah lagipula besok ada tugas yang harus dikumpulkan,”
DEG!
‘Tugas?’ Batin Kai.
-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar