Jumat, 15 Maret 2013

First ”WOW!!” CHAPTER 4



Author : @AriatnaCitraC ^-^
Tittle    : First”WOW!!”
Genre  : Romance, Sedikit comedy mungkin(?), dan tentukan sendiri haha ^-^v
Cast     :
-          Kim Jong In (Kai) EXO-K
-          Kwon Yuri SNSD
Main Cast        :
-          Wi Yi Fan (Kris) EXO-M
-          Jessica Jung SNSD
-          Oh Sehun EXO-K
-          D.O Kyungsoo EXO-K
Prev;
"“hahhaha. Yasudah peserta nomor 5 sudah mau mulai penampilannya. Kau diam oke?” Pekik Yuri, dia mulai tidak ingin dinganggu oleh apapun."

***************
Setelah semua peserta telah tampil, mereka tinggal menunggu pengumuman pemenang loomba itu.
“Aaah, lama sekali” Keluh Yuri yadng sedaritadi masih duduk disebelah Kai.
“Sabar noona” Kai menenangkan Yuri.
“Ne Kai-ah. Tapi ini lama sekali” Yuri masih berkeluh karena cuaca saat itu cukup panas, dan tiba-tiba………….
“YURI-AH!!!” Jessica memanggil Yuri dari jarak yang tidak terlalu jauh, dan mengahmpiri Yuri.
“Hmm?”  Jawab Yuri lemas.
“Waeyo? Kau lemas sekali?” Tanya Jessica sambil membulatkan matanya kepada Kai. Kai yang melihat tatapan Jessica kaget dan bertanya-tanya.
“Wae noon? Kau melihatku seperti macan menemukan mangsa?” Tanya Kai dengan nada yang aneh, karena dia tidak suka dilihat seperti itu.
“Apa yang kau lakukan kepada Yuri??!!!” Pekik Yuri dengan nada marah, sepertinya Jessica takut kalau Yuri kenapa-kenapa.
“Sica-ah, diamlah. Dia tidak melakukan apapun kepadaku, aku hanya lelah menunggu pengumuman pemenang”
“Oooh, aku kira Kai melakukan sesuatu yang tidak baik kepadamu. Nah, katanya pengumuman pemenang diumumkan besok. Jadi kita sudah diizinkan untuk pulang” Jelas Jessica.
“Jinjjayo??? Ayo Kai kita pulang” Ajak Yuri sambil menarik tangan Kai.
“Mwo? Kau hanya mengajak pulang Kai? Bagaimana denganku?” Tanya Jessica dengan nada polos, karena dia menganggap Yuri melupakan keberadaannya disana.
“Untuk apa? Kau bisa pulang sendiri kan?” Jawab Yuri dengan nada yang mungkin menyakitkan untuk Jessica.
“Yuri-ah. Apa kau baik-baik saja? Sica noona itu sahabatmu, biarkan dia pulang bersama kita” Tanya Kai dengan nada aneh.
“HAH? Mmmmmhh, mianhae Sica-ah. Aku sangat lelah, bahkan aku tidak tahu apa yang aku bicarakan. Jeongmal mianhae Sica-ah” Yuri memohon maaf kepada Jessica, dia tidak sadar dengan apa yang telah dia katakana.
“Ne, gwenchana Yuri-ah. Arrasoe, ayo pulang.” Jawab Sica, sepertinya dia memaafkan Yuri.
Kai terdiam saat itu, terlihat dia sedang memikirkan sesuatu. Dia membuat sebuah rencana.
“Noona-noona!! Tunggu, aku mau pergi ke toilet. Mianhae, bisakah kalian menungguku? Tidak akan lama ko” Pinta Kai dengan aegyo-nya.
**********************
            Kai pergi ke toilet, dia mengambil ponselnya. Apa yang dia lakukan? Dia menghubungi Kris. Setelah Kai mendengar bahwa dia dan Yuri akan pulang bersama dengan Jessica. Kai berencana ingin mengajak Yuri dan Jessica untuk makan siang, dan mengajak Kris untuk ikut. Tentu saja tanpa memberi tahu kepada Kris bahwa Jessica akan ikut bersamanya.
-di telepon-
“Kris-ah! Apa kau sedang sibuk saat ini?” Tanya Kai tanpa mengucapkan salam pembuka apapun.
“Hmm, ada apa?” Kris menjawab dengan lemas, dia baru bangun tidur.
“Heeyy!! Kau ini kenapa? Lemas sekali? Sedang Kerja Bakti? hahahaa”
“Tidak, aku baru bangun tidur. Aku lelah. Ayo, ada apa?” Tanya Kris lagi dengan lemas.
“Kau ini pintar, tapi pemalas juga”
“Sudahlah, kau jangan mengejekku terus. Katakana! Ada apa?” Tanya Kris lagi, terlihat kesal.
“Bila kau tidak sibuk, bisakah kau ikut pergi makan siang bersamaku? Aku ingin membicarakan sesuatu”
“Kau ini, bicara apa? Katakana saja sekarang” Respon Kris masih terdengar dia malas.
“Aaah, sepertinya kau bukan sahabat sejati” Keluh Kai dengan nada kecewa.
Mendengar keluhan Kai, Kris langsung tersontak.
“ANIYA!! Aku sahabatmu! Baiklah, makan siang dimana?”
“Restoran biasa, kau datang cepat ya? Ku tunggu kau disana”
***********************
Kai kembali ke tempat duduk Yuri dan Jessica yang mununggunya.
“Noona, maaf aku membuat kalian menunggu” Mohon maaf Kai kepada Yuri dan Jessica.
“Gwaenchana, Kai-ah” Jawab Yuri sambil menyipitkan matanya.
“Yasudah ayo pulang, aku lelah” Jessica mengajak Kai dan Yuri untuk segera pulang.
“Hmm, noona-nonna. Bagaimana kalau kita pergi makan siang dulu? Aku rasa kalian lapar sepertiku. Heehehe” Ajak Kai sambil nyengir :D
“Ide bagus, aku juga lapar” Jawab Yuri.
“Baiklah kalau kalian mau makan siang, aku juga ikut saja” Jawab Jessica sambil tersenyum.
Lalu mereka bertiga lekas pergi ke restoran biasa yang menjadi langganan Kai, mereka semua pergi menaiki Hybrid Saphire Blue milik Kai.
*************************
Sampai di restaurant~
Sebelumnya Kai sudah pesan tempat duduk via sms kepada CS restoran tersebut, jadi mereka langsung disambut dan dipersilakan menempati tempat duduk oleh pelayan restoran tersebut.
Kai sengaja memesan tempat yang agak jauh dari keramaian pengunjung, dia ingin pikiran Yuri dan Jessica tenang dari kebisingan.
“Mau pesan apa noona-noona?” Tanya Kai sambil tersenyum lebar.
“Aku omelet dan jus melon saja” Pesan Yuri.
“Sica noona? Ingin pesan apa?” Tanya Kai.
“Aku samakan saja dengan Yuri” Jawab Jessica sedikit dingin, dia memang sangat lelah sama seperti Yuri. Hanya saja Yuri masih bisa mengendalikan rasa lelahnya untuk tetap bersikap hangat.
“Baiklah….. Pelayan!!!” Kai melambaikan tangan, dia memanggil pelayan.
…..
Kai memesan apa yang dipesan oleh Yuri, Jessica, dan dirinya.
*********************
Pesanan datang, bersamaan dengan Kris, hanya saja Kris masih berdiri di pintu masuk restoran itu. Kai yang melihatnya langsung melambai-lambaikan tangan kea rah Kris, berharap dia melihatnya.
…………….
Kris melihat Kai dan menghampirinya. Tapi, belum setengah perjalanan ke tempat duduk Kai. Kris langsung terdiam, dia melihat sosok cantik yang ia cintai, Jessica. Kris menjadi salah tingkah, dia hanya terdiam, membuat Kai ingin sekali menyeretnya untuk duduk di dekatnya.
“Kris-ah! Kemari! Apa yang kau lakukan disitu? Kau kesurupan?” Tanya Kai sambil bercanda tak jelas ._.
            Kris masih terdiam, dia tertunduk, dia malu. Saat Kai memanggil namanya, Jessica langsung menatapnya. Jessica terlihat senang, dia langsung tersenyum dan sepertinya dia mulai bersikap hangat saat Kris datang.
“Kris-ah! Kemarilah, duduk disebelahku” Ajak Jessica sambil tersenyum manis ke arah Kris.
Kris mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk, dia mulai tersenyum dan mendekati tempat duduk Jessica. Saat ini Kris terlihat lebih jantan, dia berani mendekati tempat duduk Jessica, bahkan dia duduk disebelah Jessica.
“Kris-ah?” Sapa Kai.
Kai tidak habis pikir, tiba-tiba dia tersenyum melihat perubahan sifat Kris. Hanya saja Kris masih malu untuk berkata-kata.
“KRIS!” bentak Kai.
“HAH? Iya Kai? Apa? Kau mau bicara apa?”
“Kau hebat!”
“Hanya itu?”
“Kau sadar? Kau duduk disebelahnya?”
Kris mengerjapkan mata, dia seperti telah dihipnotis.
“Mianhae, aku harus ke toilet..” Kris langsung pergi ke belakang restoran, entah kenapa?! Dia seperti benar-benar dihipnotis.
“Ada apa dengannya? Apa ada yang salah denganku?” Tanya Jessica sambil memperhatikan dirinya sendiri.
“Permisi noona, sepertinya ada yang salah dengan otak pintarnya” Kai spontan, dia menyusul Kris ke toilet.
*********************
Di toilet~
“KRIS! Apa yang kau lakukan? Kau hamper berhasil? Kau seperti kerasukan!” Bentak Kai kepada Kris.
“Berhentilah membentakku! Aku memang namja pabbo!” Keluh Kris. Dia menundukan kepalanya.
“Kau pintar! Kau hanya butuh nyali! Kau sudah duduk disebelahnya! Harusnya kau ajak bicara! Bukan menghindar seperti ini!”
“Stop, Kai! Aku tidak bisa! Aku terlalu buruk untuk mendekati gadis seperti Sica noona, dia terlalu sempurna untukku! Aku tidak ingin membuatnya malu bila dia dekat-dekat dengaku!” Pekik Kris karena tidak ingin terus ditindas oleh Kai.
“Mianhae, Kris. Aku mengerti, memang sulit untuk berubah tapi ini benar-benar aneh! Kau duduk disebelahnya, tapi kau seperti dirasuki setan. Kau pergi meninggalkannya. Aku yakin dia juga menyukaimu!” Pekik Kai.
“Menyukaiku? Dari mana? Aku terlalu polos dan culun untuk dia! Aku sadar diri Kai! Hal memalukan untuknya bila dia menyukaiku!”
“SIAPA YANG BILANG ITU MEMALUKAN?! DIA MENGAJAKMU DUDUK DISEBELAHNYA! APA KAU TIDAK SADAR?!” bentak Kai sambil menarik kerah bajunya, bukan ingin mengajaknya bertarung. Tapi Kai ingin Kris benar-benar mendengarkannya dan memahami maksudnya.
“AKU SADAR!” Pekik Kris.
“Lalu kenapa kau meninggalkannya?”
“Aku merasa belum pantas!”
Emosi Kai terus meningkat, dia ingin sekali membuat Kris lebih percaya diri dengan dirinya dan terus mendekati Jessica.
“BESOK KAU HARUS DATANG KE RUMAHKU!” Bentak Kai lagi.
“Untuk apa? Kau akan menyuruh Sica noona datang juga ke rumahmu haha?” Pekik Kris.
“Kau ini selalu berburuk sangka kepadaku! Sudah besok kau datang saja ke rumahku! Aku akan kembali kemeja makan sekarang, aku tidak ingin Yuri dan Sica noona curiga sesuatu kepada kita”
“Tapi, Kai…….”
“SUDAH KAU DIAM!!” Bentak Kai dan ia kembali ke meja makan
*********************
Di meja makan~
“Wae Kai-ah? Apa yang terjadi dengan Kris?” Tanya Jessica secara tiba-tiba saat Kai baru duduk di kursinya.
Kai terdiam, dia berfikir. ‘Apa benar yang aku katakana tadi? Sica noona benar menyukai Kris? Dia terlihat perhatian sekali kepada Kris. Apa mungkin?! Memang mungkin! Dan semoga itu semua benar’
“KAI-AH! Jawab pertanyaanku, apa yang terjadi dengan Kris? Apa dia baik-baik saja?” Tanya Jessica(lagi) dengan nada yang penuh dengan kekhawatiran.
“Sica noona? Kau perhatian sekali kepada Kris. Apa kau menyukainya?” Tanya Kai dengan menatap tajam Jessica.
“Ekhem.. ehhehehe” Tiba-tiba Yuri berpura-pura batuk, dia ingin memojokan Jessica di depan Kai.
“Wae noona? Kau sakit?” Tanya Kai kepada Yuri.
“Kai!!! Kau belum menjawab pertanyaanku! Kau malah ngobrol dengan Yuri” Pekik Jessica dengan muka datar -______________-
“Ah~ mianhae noona. Dia baik-baik saja, dia hanya sakit perut. Katanya dia belum buang apapun daritadi pagi” Jawab Kai.
“Buang apapun? Maksudnya?” Tanya Jessica, bingung.
“Buaaanggg……………..” Saat Kai hendak menjawab, ”STOP! Aku tau, jangan dilanjutkan aku mau makan” Jessica memotong pembicaraan Kai, karena dia tidak ingin selera makannya hilang karena sesuatu yang menjijikan.
………
Kris kembali ke meja makan, terlihat wajahnya sedikit basah, dan beberapa rambutnya yang terlihat jelas terkena air. Kris membasuh mukanya saat di toilet, dia ingin menyegarkan pikirannya dan pandangannya, dia ingin terlihat santai di depan Jessica. Tidak tegang lagi, dia ingin tidak jauh berbeda dengan saat dimana dia duduk disebelah Jessica.
“Kris-ah, kau baik-baik saja?” Tanya Jessica saat Kris menarik kursinya.
Kris tertegun, dia kaget, mengapa Jessica bertanya seperti itu? Apa Jessica menghawatirkannya? Hatinya tersenyum, namun belum di bibirnnya. Dia tidak ingin ditanyakan mengapa dia tiba-tiba tersenyum.
“Kris-ah? Apa ada yang aneh denganku?” Tanya Jessica lagi.
Kris masih terdiam, dia berfikir lagi. ‘Kenapa? Sica noona takut kalau ada yang aneh dengan dirinya saat dia berdekatan denganku?’ Batin Kris.
“Kris-ah? Jawablah, kau sariawan??” Tanya Jessica(lagi), itu membuat Yuri dan Kai tertawa tertahan.
Kris masih terdiam, entah dia masih malu atau memang dia tidak mendengarkan pertanyaan Jessica?
Jessica mulai panas, tapi dia khawatir. ‘CLoK!!’ “Aww!!” Jessica menusuk pinggang Kris dengan garpunya, dan Kris merasakan sakitnya.
“Kau ini kenapa? Seperti orang kerasukan saja” Pekik Jessica kepada Kris.
“M…mii…aaannhae noona, aku baik-baik saja. Aku tidak sariawan, hanya saja………….”
“Sudah kalian makan, jangan ngomong terus. Kalau makanannya sudah dingin, rasanya tidak enak. Dan Kris, aku sudah memesankan makanan untukmu yang sama denganku”
Kai memotong pembicaraan Kris kepada Jessica, bukan karena Kai tidak ingin mendengar Kris berbicara dengan Jessica. Kai hanya tidak ingin bila Kris jujur bahwa dia ‘malu’ untuk berbicara dengan Jessica. Makanya dia memotong pembicaraan Kris itu.
…………
Kai, Yuri, Jessica, dan Kris telah menghabiskan makanan mereka. Saatnya mereka pulang.
“Kenyang sekali, ayo pulang” Ajak Kai sambil mengelus perutnya.
“Kajja!!” Yuri dan Jessica serentak.
“Mianhae, aku tidak bisa pulang bersama kalian. Aku sudah bawa mobil” desah Kris.
“Gwaenchan. Senang bisa makan siang bersamamu, Kris.” Pekik Jessica secara tiba-tiba dan membuat Kai benar-benar percaya bahwa Jessica menyukai Kris.
“Arra, jangan lupa besok kau datang ke rumahku mumpung besok libur” Kai mengingatkan Kris.
“Arrasoe! Ingatkan saja aku” Jawab Kris sambil meninggalkan Yuri, Kai, dan Jessica.
………..
“Kajja! Kita pulang bersama. Tapi aku pergi ke kasir dulu untuk membayar makanan” Ajak Kai sambil tersenyum, tapi kea rah Yuri saja #plakk. Dia juga membayar semua makanan teman-temannya itu.
***********************
Terlebih dahulu Kai mengantarkan Jessica pulang, padahal rumah Yuri lebih dekat dari restoran itu. Kai melakukan itu karena dia punya alasan, Kai ingin lebih lama berdua dengan Yuri.
*terjebak macet*
“Macet~ Yaah, padahal ini masih sore” Keluh Kai, tapi sebenarnya dia senang. Dengan macet, Kai bisa lebih lama berduaan bersama Yuri.
~~
“Hey Kopi!” Yuri memulai pembicaraan.
“Hmm? Kenapa kau sering memanggilku kopi noona?” Kai mengeluh sambil memasang muka datar.
“Aku selalu ingat saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau berdiri di sebelah Sehun yang memiliki kulit sangat putih seperti susu, dan kau memiliki kulit matang, seperti kopi” Jelas Yuri sambil tersenyum membentuk eye-smile dimatanya.
“Apa itu panggilan sayang?” spontan Kai bertanya seperti itu. Yuri tertegun, dia terdiam sambil tersenyum dan menundukan kepala, dan mengangkat lagi kepalanya “Yaa, bolehlah~haha” Jawab Yuri, dan itu membuat Kai senang. Dia tersenyum lebar, sampai-sampai dia melamun, dan tidak sadar bahwa keadaan sekeliling sudah tidak macet.
‘TTIIINNNN!!! TTTIINNN!!! TTNN!!!ADJKADFGUHJKDW’ *klakson mobil* ._.
“Kai!!!!!!!!! Ayo jalan, banyak mobil yang menunggu di belakang” Triak Yuri di telinga Kai.
Kai pun terperanjat dari lamunannya, dia menginjak gasnya dengan kecepatan tinggi dan makin lama makin pelan. Dia ingat dia masih ingin berlama-lama dengan Yuri.
“Mianhae noona, kau membuatku senang” Kai jujur sambil tersenyum malu XD
“Senang? Apa yang membuatmu senang atas aku?” Yuri bingung dan membulatkan matanya.
“Aah~ tidak, aku hanya bercanda” Kai masih berfikir panjang, dia tidak bisa jujur sekarang, ini terlalu cepat.
“Hmm, baiklah~~ Kai-ah, bisakah kau meningkatkan kecepatan mobilmu? Aku lelah, ingin sekali cepat sampai di rumah” Pinta Yuri kepada Kai sambil tersenyum menggoda.
“Baiklah noon~” Pupus harapan Kai untuk berlama-lama dengan Yuri, tapi dia juga tidak tega bila melihat yeoja yang ia cintai terlalu lelah.
*******************
Sampai di rumah Yuri~
Hampir saja Yuri tidur di mobil Kai, karena saat perjalanan ke rumah Yuri waktu menunjukan pukul 6 Petang.
“Noona, sudah sampai” Kai memberhentikan mobilnya. Turun dari mobil dan membukakan pintu mobilnya untuk Yuri.
“Hmmm,, nyamnyamnyam~ sudah sampai? Kenapa cepat sekali? Aku ingin tidur dulu” Yuri berbicara seperti orang ngelindur, dia memang sangat lelah dan dia ingin tetap bersender di mobil milik Kai itu.
Kai tidak berani bila melihat Yuri lama didalam mobilnya saat mobilnya tersebut ada di depan rumah Yuri. Kai takut bila diketahui orang tua Yuri, orang tua Yuri akan berfikir yang aneh-aneh kepada Kai.
“NOONA!! RUMAHMU TENGGELAM!!!” Teriak Kai di depan muka Yuri.
“HAH?! RUMAHKU DIVING?? TENGGELAM?? BERIKAN SAJA PELAMPUNG!! AKU INGIN TIDUR!!” Jawab Yuri, sepertinya dia benar-benar mengigau.
Entah dengan cara apa Kai harus membangunkan Yuri dari igauannya. Kai meninggalkan Yuri, dia ingin meminta izin kepada orang tua Yuri untuk membawa Yuri masuk ke dalam rumahnya dengan cara di gendong ala Bridal Style.
**********************
Kai mengetok pintu rumah Yuri, dan memencet bel rumah Yuri.
‘klekk!’ Pintu rumah Yuri terbuka, terlihat Appa-nya yang membukakan pintu. Tatapan Appa Yuri seperti tidak suka melihat Kai disana.
“Siapa kau? Ada apa kemari?” Tanya Appa Yuri dengan nada tidak suka melihat Kai.
Sebelum Kai menjawab pertanyaan Appa-nya, Appa Yuri melihat mobil Kai di depan rumahnya. Pintu depan mobil Kai terbuka, terlihat Yuri sudah tertidur disana. Appa Yuri menajamkan pandangannya, dia meneliti apakah itu benar Yuri.
“APA YANG KAU PERBUAT KEPADA ANAKKU?!” bentak Appa Yuri kepada Kai, suaranya sangat lantang sehinnga Yuri sempat terbangun dari tidurnya.
Appa Yuri hendak memukul Kai, tanganyya sudah dikepalkan. Tapi Yuri terbangun dan melihat perilaku Appa-nya tersebut, Yuri langsung mengahadangnya. Yuri berdiri tepat di depan Kai, dan saat Appa Yuri hendak memukul Kai ‘DEZZIGG!!’*macam suara apa ya? -_-a* Appa Yuri berhasil memukulnya, memukul Yuri. Ujung bibirnya mengeluarkan darah. Kai laget dia memeluk pundak Yuri, dan membalikan badannya.
“Noona!!!” Pekik Kai saat dia melihat ujung bibir Yuri yang mengeluarkan darah. Kai menghapus darah di ujung bibir Yuri dengan jarinya, dia tidak merasa jijik ataupun takut bila tangannya akan bau amis.
“YURI-AH!” Pekik Appa Yuri.
“SEMUA INI SALAHMU! KALAU BUKAN KARENA KAU, AKU TIDAK AKAN MEMUKUL ANAKKU SENDIRI!!” Bentak Appa Yuri (lagi).
“Appa!!! Jangan salahkan Kai! Kai yang mengantarku pulang, dia juga membayarkan makananku tadi siang!” Bentak Yuri kepada Appa-nya sambil berlinang air matany karena merasakan sakit di ujung bibirnya.
“Noona, jangan membentak Appa-mu” Pekik Kai mengingatkan Yuri.
“Gwaenchana, Kai-ah. Aku tidak ingin kau disakiti Appa-ku, padahal kau tidak salah apa-apa” Jelas Yuri, terdengar sangat khawatir kepada Kai.
“YURI-AH! MASUK! KAU PEMUDA TAK TAU DIRI! PULANGLAH!” Bentak Appa Yuri kepada Yuri dan melotot kea rah Kai.
*************************
Di rumah Yuri~
Yuri hendak menaiki tangga menuju kamarnya, dan masih memgang pipinya yang dipukul oleh Appa-nya.
“YURI-AH!” Bentak Appa Yuri.
“Waeyo? Aku lelah Appa” Jawab Yuri dengan lemas.
“Sejak kapan kau berani membantah Appa-mu ini?!” Bentak Appa Yuri, lagi.
“Apa maksud App? Aku membantah? Aku lelah!!” Pekik Yuri dengan kesal karena dia memang sangat lelah. “Appa tidak lihat tadi aku tertidur di mobil Kai? Pintu mobil itu terbuka!” Pekik Yuri lagi.
“Kau benar-benar aneh, Yuri-ah! Kau diracuni oleh pemuda busuk tadi?” Appa Yuri tetap membentak Yuri.
“Pemuda busuk? Siapa? Kai? Dia sahabatku, Appa!! Berhentilah mengejeknya!”
“Sahabatmu? Sejak kapan kau memiliki sahabat yang meracunimu?”
“Dia tidak meracuniku, Appa!! Berhentilah membatasiku untuk berteman”
“Kau ini sudah mempunyai namjachingu! Kau ingat?!”
“Siapa?! Aku tidak memiliki namjachingu!”
“Apa kau tidak manganggapnya?! Dia! Kau ingat?!”
“Aku lelah, Appa! Kau ingin melihatku pingsan dihadapanmu?” Pekik Yuri.
“Aaah, kau memang sudah diracuni Kai busuk itu! Pergilah tidur! Dan berhentilah berteman dengan Kai busuk yang membawamu pulang”
“BERHENTILAH MENGEJEKNYA! AKU LELAH BERDEBAT DENGANMU APPA!!”
Tanpa menunggu jawaban dari Appa-nya, Yuri lekas menaiki anak tangga dan menuju kamarnya.
***********************
Kai, diperjalanan. Dia memikirkan Yuri, baru saja dia mengantar Yuri pulang, Kai merasa sangat merindukan Yuri. Dia benar-benar merindukan Yuri.
“Hmm, Yuri noona. Cantik dan perhatian. Perhatian?! Saat Appa-nya hendak memukulku, dia mengadangnya. Dia rela terluka dan berani membentak Appa-nya. Wae? Apa dia memiliki perasaan yang sama denganku? Aaahh, aku merasa tidak secepat itu dia bisa menyukaiku.”
Sepanjang perjalanannya, dia hanya berbicara sendiri dan terus memikirkan Yuri dan tubuhnya*mulai!!!!!ydg nih Kai*
‘Kai!!!!!!!!!!!!’ Jerit diri Kai sendiri dalam hatinya.
“Tunggu! Wae?? Saat aku datang ke rumahnya, Appa Yuri noona seperti tidak suka melihatku. Apa yang salah denganku? Padahal itu pertemuan pertama aku dengan Appa-nya. Aneh ”
Kai berbicara pada dirinya, perasaannya sangat tidak saat membayangkan wajah Yuri yang dipukul oleh Appa-nya.
***************************
Kai sampai di rumahnya, masih terbayang wajah manis Yuri dibenaknya.
“Ingin sekali aku menghubungi Yuri noona, hanya saja…………….. aku takut Appa-nya memang benci kepadaku. Tapi apa alasannya? Baru saja sekali aku bertemu dengannya.”
Kai terus memikirkan kenapa Appa Yuri seperti membencinya, aku tidak pernah menyakiti Yuri, dia yeoja yang aku cintai.
“Andai aku menelpon Yuri noona sekarang, apa yang akan terjadi dengannya bila Appa-nya tau? …………………. Aku harus menahan rasa rindu ini, demi menjaga diri Yuri noona”
…….
Kai membaringkan tubuhnya, masih terbayang jelas wajah manis Yuri dipikirannya. Dia menutup matanya, menyiapkan energinya untuk esok hari.
************************
Di rumah Yuri~
Yuri membaringkan tubuhnya, dia masih merasakan sakit diujung bibirnya. Ya! Dia rela menyakiti dirinya demi Kai, ada apa? Apa dia menyukai Kai?
“Aaaw!!” Pekik Yuri saat menyentuh unjung bibirnya.
“Kai-ah, kenapa Appa-ku bersikap serpeti itu? Aku merasa tidak enak padamu, Kai!!!” Yuri berbicara kepada dirinya sendiri, ingin sekali dia menanyakan hal itu. Tapi entah dengan cara apa.
Yuri lelah, sangat lelah apalagi tadi pagi dia telah mengikuti sebuah pertandingan Cheers. Akhirnya dia terlelap dalam tidur manisnya.
*************************
Pagi hari, di rumah Kai~
Terbuka mata Kai dari tidurnya, silau matanya menatap jendela kamarnya yang telah dibukakan oleh Amma-nya.
“Hooaaammm!!!” Kai menguap, dia merasa dirinya masih mengantuk.
“Aku masih mengantuk……. Ah! Aku ingin menyapa Yuri noona.” Keluh Aki.
-di sms-
‘Selamat pagi Yuri noona, semoga harimu menyenangkan ;)’
……………
“Pagi yang cerah, saking cerahnya cuaca terasa sangat panas. Huuuh, lebih baik aku mandi dulu”
Kai bergegas pergi ke kamar mandi yang cukup luas untuk ukuran kamar mandi di dalam kamar pribadi. Ya, memang Kai seorang anak orang kaya jadi apapun yang dia dapatkan pasti lebih dari cukup.
****************
Di rumah Yuri~
‘Oh! Oh! Oh! Oh! Oppareul saranghae.. Ah! Ah! Ah! Ah! ………….’ Ponsel Yuri berbunyi, disana tertera jelas nama ‘Kai’.
“Kai.. Kau membangunkanku. Awas kau!” Keluh Yuri kesal karena sebelum ponselnya berbunyi Yuri masih ada dalam dunia mimpinya.
‘Nee, selamat pagi Kai-ah. Semoga harimu menyenangkan juga J
Yuri mulai heran kepada Kai, kenapa dia sering sekali menyapanya di pagi hari walau hanya berupa pesan singkat.
“Aaah, memang pagi yang cerah. Sepertinya secerah wajah Kai…………. Loh?!” Yuri tersontak, tiba-tiba keluar kata-kata manis tentang Kai dari bibirnya, dia pun menutup bibirnya dengan 3 jarinya.
Setelah itu Yuri pun beranjak ke kamar mandi kesayangannya yang aromanya sangat semerbak sampai ke ujung klosetnya(?)
***********************
Kai selesai mandi, dia ingat ada janji dengan Kris.
‘Kau ingat hari ini ada janji denganku kan? Kau harus datang! Kalau tidak kau akan tau akibatnya’ Kai mengirim pesan singkat kepada Kris, dia mengancam Kris walau itu hanya bercanda.
-di sms-
‘Kai-ah, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan kepadaku?’ Kris bertanya.
‘sudahlah kau jangan banyak tanya cepat ke rumahku sekarang!’
‘Kai-ah! Ini masih pagi, aku masih ngantuk, biarkan aku tidur.’
‘Kau ini seperti kerbau! Jam segini masih saja tidur. Orang pintar yang aneh’
‘Tapi aku benar-benar mengantuk, biarkan aku datang ke rumahmu nanti sore’
‘Lama sekali!! Kalau kau tidak mau datang, aku akan menjemputmu sekarang!’
‘Aah! Aniya! Biarkan aku yang datang ke rumahmu’
‘Ne, cepatlah kesini jangan buat aku menunggu’
‘Kau ini mengajakku tidak sabar sekali’
‘Sudahlah, sana pergi mandi! Aku tahu kau belum mandi’
‘Arra, aku akan mandi’
Kris pun pergi ke kamar mandi sederhana di kamarnya, dia pun mandi dengan segarnya. Setelah mandi, dia memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah*kaya Jokowi* dengan kancing yang full dikancingkan sampai kancing leher*kebayang culunnya gk? #DitabokReaders* dan memakai celana jeans dengan setelan sepatu kulit *culun banget ya? -__-* Setelah semuanya siap, Kris bergegas pergi ke rumah Kai dengan mobil kodok antic miliknya ‘-‘

-TBC- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar