Author : @AriatnaCitraC ^-^
Tittle : First”WOW!!”
Genre : Romance, Sedikit comedy mungkin(?), dan tentukan sendiri haha ^-^v
Cast :
- Kim Jong In (Kai) EXO-K
- Kwon Yuri SNSD
Main Cast :
- Wi Yi Fan (Kris) EXO-M
- Jessica Jung SNSD
- Oh Sehun EXO-K
- D.O Kyungsoo EXO-K
Prev;
"“hahhaha. Yasudah peserta nomor 5 sudah mau mulai penampilannya. Kau diam oke?” Pekik Yuri, dia mulai tidak ingin dinganggu oleh apapun."
***************
Setelah
semua peserta telah tampil, mereka tinggal menunggu pengumuman pemenang loomba
itu.
“Aaah,
lama sekali” Keluh Yuri yadng sedaritadi masih duduk disebelah Kai.
“Sabar
noona” Kai menenangkan Yuri.
“Ne
Kai-ah. Tapi ini lama sekali” Yuri masih berkeluh karena cuaca saat itu cukup
panas, dan tiba-tiba………….
“YURI-AH!!!”
Jessica memanggil Yuri dari jarak yang tidak terlalu jauh, dan mengahmpiri
Yuri.
“Hmm?” Jawab Yuri lemas.
“Waeyo?
Kau lemas sekali?” Tanya Jessica sambil membulatkan matanya kepada Kai. Kai
yang melihat tatapan Jessica kaget dan bertanya-tanya.
“Wae
noon? Kau melihatku seperti macan menemukan mangsa?” Tanya Kai dengan nada yang
aneh, karena dia tidak suka dilihat seperti itu.
“Apa
yang kau lakukan kepada Yuri??!!!” Pekik Yuri dengan nada marah, sepertinya
Jessica takut kalau Yuri kenapa-kenapa.
“Sica-ah,
diamlah. Dia tidak melakukan apapun kepadaku, aku hanya lelah menunggu
pengumuman pemenang”
“Oooh,
aku kira Kai melakukan sesuatu yang tidak baik kepadamu. Nah, katanya
pengumuman pemenang diumumkan besok. Jadi kita sudah diizinkan untuk pulang”
Jelas Jessica.
“Jinjjayo???
Ayo Kai kita pulang” Ajak Yuri sambil menarik tangan Kai.
“Mwo?
Kau hanya mengajak pulang Kai? Bagaimana denganku?” Tanya Jessica dengan nada
polos, karena dia menganggap Yuri melupakan keberadaannya disana.
“Untuk
apa? Kau bisa pulang sendiri kan?” Jawab Yuri dengan nada yang mungkin
menyakitkan untuk Jessica.
“Yuri-ah.
Apa kau baik-baik saja? Sica noona itu sahabatmu, biarkan dia pulang bersama
kita” Tanya Kai dengan nada aneh.
“HAH?
Mmmmmhh, mianhae Sica-ah. Aku sangat lelah, bahkan aku tidak tahu apa yang aku
bicarakan. Jeongmal mianhae Sica-ah” Yuri memohon maaf kepada Jessica, dia
tidak sadar dengan apa yang telah dia katakana.
“Ne,
gwenchana Yuri-ah. Arrasoe, ayo pulang.” Jawab Sica, sepertinya dia memaafkan
Yuri.
Kai
terdiam saat itu, terlihat dia sedang memikirkan sesuatu. Dia membuat sebuah
rencana.
“Noona-noona!!
Tunggu, aku mau pergi ke toilet. Mianhae, bisakah kalian menungguku? Tidak akan
lama ko” Pinta Kai dengan aegyo-nya.
**********************
Kai pergi ke toilet, dia mengambil
ponselnya. Apa yang dia lakukan? Dia menghubungi Kris. Setelah Kai mendengar
bahwa dia dan Yuri akan pulang bersama dengan Jessica. Kai berencana ingin
mengajak Yuri dan Jessica untuk makan siang, dan mengajak Kris untuk ikut. Tentu
saja tanpa memberi tahu kepada Kris bahwa Jessica akan ikut bersamanya.
-di
telepon-
“Kris-ah!
Apa kau sedang sibuk saat ini?” Tanya Kai tanpa mengucapkan salam pembuka
apapun.
“Hmm,
ada apa?” Kris menjawab dengan lemas, dia baru bangun tidur.
“Heeyy!!
Kau ini kenapa? Lemas sekali? Sedang Kerja Bakti? hahahaa”
“Tidak,
aku baru bangun tidur. Aku lelah. Ayo, ada apa?” Tanya Kris lagi dengan lemas.
“Kau
ini pintar, tapi pemalas juga”
“Sudahlah,
kau jangan mengejekku terus. Katakana! Ada apa?” Tanya Kris lagi, terlihat
kesal.
“Bila
kau tidak sibuk, bisakah kau ikut pergi makan siang bersamaku? Aku ingin
membicarakan sesuatu”
“Kau
ini, bicara apa? Katakana saja sekarang” Respon Kris masih terdengar dia malas.
“Aaah,
sepertinya kau bukan sahabat sejati” Keluh Kai dengan nada kecewa.
Mendengar
keluhan Kai, Kris langsung tersontak.
“ANIYA!!
Aku sahabatmu! Baiklah, makan siang dimana?”
“Restoran
biasa, kau datang cepat ya? Ku tunggu kau disana”
***********************
Kai kembali ke tempat duduk Yuri dan
Jessica yang mununggunya.
“Noona, maaf aku membuat kalian menunggu”
Mohon maaf Kai kepada Yuri dan Jessica.
“Gwaenchana, Kai-ah” Jawab Yuri sambil
menyipitkan matanya.
“Yasudah ayo pulang, aku lelah” Jessica
mengajak Kai dan Yuri untuk segera pulang.
“Hmm, noona-nonna. Bagaimana kalau kita
pergi makan siang dulu? Aku rasa kalian lapar sepertiku. Heehehe” Ajak Kai
sambil nyengir :D
“Ide bagus, aku juga lapar” Jawab Yuri.
“Baiklah kalau kalian mau makan siang, aku
juga ikut saja” Jawab Jessica sambil tersenyum.
Lalu mereka bertiga lekas pergi ke
restoran biasa yang menjadi langganan Kai, mereka semua pergi menaiki Hybrid
Saphire Blue milik Kai.
*************************
Sampai
di restaurant~
Sebelumnya
Kai sudah pesan tempat duduk via sms kepada CS restoran tersebut, jadi mereka
langsung disambut dan dipersilakan menempati tempat duduk oleh pelayan restoran
tersebut.
Kai
sengaja memesan tempat yang agak jauh dari keramaian pengunjung, dia ingin
pikiran Yuri dan Jessica tenang dari kebisingan.
“Mau
pesan apa noona-noona?” Tanya Kai sambil tersenyum lebar.
“Aku
omelet dan jus melon saja” Pesan Yuri.
“Sica
noona? Ingin pesan apa?” Tanya Kai.
“Aku
samakan saja dengan Yuri” Jawab Jessica sedikit dingin, dia memang sangat lelah
sama seperti Yuri. Hanya saja Yuri masih bisa mengendalikan rasa lelahnya untuk
tetap bersikap hangat.
“Baiklah…..
Pelayan!!!” Kai melambaikan tangan, dia memanggil pelayan.
…..
Kai
memesan apa yang dipesan oleh Yuri, Jessica, dan dirinya.
*********************
Pesanan
datang, bersamaan dengan Kris, hanya saja Kris masih berdiri di pintu masuk
restoran itu. Kai yang melihatnya langsung melambai-lambaikan tangan kea rah
Kris, berharap dia melihatnya.
…………….
Kris
melihat Kai dan menghampirinya. Tapi, belum setengah perjalanan ke tempat duduk
Kai. Kris langsung terdiam, dia melihat sosok cantik yang ia cintai, Jessica.
Kris menjadi salah tingkah, dia hanya terdiam, membuat Kai ingin sekali
menyeretnya untuk duduk di dekatnya.
“Kris-ah!
Kemari! Apa yang kau lakukan disitu? Kau kesurupan?” Tanya Kai sambil bercanda
tak jelas ._.
Kris masih terdiam, dia tertunduk,
dia malu. Saat Kai memanggil namanya, Jessica langsung menatapnya. Jessica
terlihat senang, dia langsung tersenyum dan sepertinya dia mulai bersikap
hangat saat Kris datang.
“Kris-ah!
Kemarilah, duduk disebelahku” Ajak Jessica sambil tersenyum manis ke arah Kris.
Kris
mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk, dia mulai tersenyum dan mendekati
tempat duduk Jessica. Saat ini Kris terlihat lebih jantan, dia berani mendekati
tempat duduk Jessica, bahkan dia duduk disebelah Jessica.
“Kris-ah?”
Sapa Kai.
Kai
tidak habis pikir, tiba-tiba dia tersenyum melihat perubahan sifat Kris. Hanya
saja Kris masih malu untuk berkata-kata.
“KRIS!”
bentak Kai.
“HAH?
Iya Kai? Apa? Kau mau bicara apa?”
“Kau
hebat!”
“Hanya
itu?”
“Kau
sadar? Kau duduk disebelahnya?”
Kris
mengerjapkan mata, dia seperti telah dihipnotis.
“Mianhae,
aku harus ke toilet..” Kris langsung pergi ke belakang restoran, entah kenapa?!
Dia seperti benar-benar dihipnotis.
“Ada
apa dengannya? Apa ada yang salah denganku?” Tanya Jessica sambil memperhatikan
dirinya sendiri.
“Permisi
noona, sepertinya ada yang salah dengan otak pintarnya” Kai spontan, dia
menyusul Kris ke toilet.
*********************
Di
toilet~
“KRIS!
Apa yang kau lakukan? Kau hamper berhasil? Kau seperti kerasukan!” Bentak Kai
kepada Kris.
“Berhentilah
membentakku! Aku memang namja pabbo!” Keluh Kris. Dia menundukan kepalanya.
“Kau
pintar! Kau hanya butuh nyali! Kau sudah duduk disebelahnya! Harusnya kau ajak
bicara! Bukan menghindar seperti ini!”
“Stop,
Kai! Aku tidak bisa! Aku terlalu buruk untuk mendekati gadis seperti Sica
noona, dia terlalu sempurna untukku! Aku tidak ingin membuatnya malu bila dia
dekat-dekat dengaku!” Pekik Kris karena tidak ingin terus ditindas oleh Kai.
“Mianhae,
Kris. Aku mengerti, memang sulit untuk berubah tapi ini benar-benar aneh! Kau
duduk disebelahnya, tapi kau seperti dirasuki setan. Kau pergi meninggalkannya.
Aku yakin dia juga menyukaimu!” Pekik Kai.
“Menyukaiku?
Dari mana? Aku terlalu polos dan culun untuk dia! Aku sadar diri Kai! Hal
memalukan untuknya bila dia menyukaiku!”
“SIAPA
YANG BILANG ITU MEMALUKAN?! DIA MENGAJAKMU DUDUK DISEBELAHNYA! APA KAU TIDAK
SADAR?!” bentak Kai sambil menarik kerah bajunya, bukan ingin mengajaknya
bertarung. Tapi Kai ingin Kris benar-benar mendengarkannya dan memahami
maksudnya.
“AKU
SADAR!” Pekik Kris.
“Lalu
kenapa kau meninggalkannya?”
“Aku
merasa belum pantas!”
Emosi
Kai terus meningkat, dia ingin sekali membuat Kris lebih percaya diri dengan
dirinya dan terus mendekati Jessica.
“BESOK
KAU HARUS DATANG KE RUMAHKU!” Bentak Kai lagi.
“Untuk
apa? Kau akan menyuruh Sica noona datang juga ke rumahmu haha?” Pekik Kris.
“Kau
ini selalu berburuk sangka kepadaku! Sudah besok kau datang saja ke rumahku!
Aku akan kembali kemeja makan sekarang, aku tidak ingin Yuri dan Sica noona
curiga sesuatu kepada kita”
“Tapi,
Kai…….”
“SUDAH
KAU DIAM!!” Bentak Kai dan ia kembali ke meja makan
*********************
Di
meja makan~
“Wae
Kai-ah? Apa yang terjadi dengan Kris?” Tanya Jessica secara tiba-tiba saat Kai
baru duduk di kursinya.
Kai
terdiam, dia berfikir. ‘Apa benar yang aku katakana tadi? Sica noona benar
menyukai Kris? Dia terlihat perhatian sekali kepada Kris. Apa mungkin?! Memang
mungkin! Dan semoga itu semua benar’
“KAI-AH!
Jawab pertanyaanku, apa yang terjadi dengan Kris? Apa dia baik-baik saja?”
Tanya Jessica(lagi) dengan nada yang penuh dengan kekhawatiran.
“Sica
noona? Kau perhatian sekali kepada Kris. Apa kau menyukainya?” Tanya Kai dengan
menatap tajam Jessica.
“Ekhem..
ehhehehe” Tiba-tiba Yuri berpura-pura batuk, dia ingin memojokan Jessica di
depan Kai.
“Wae
noona? Kau sakit?” Tanya Kai kepada Yuri.
“Kai!!!
Kau belum menjawab pertanyaanku! Kau malah ngobrol dengan Yuri” Pekik Jessica
dengan muka datar -______________-
“Ah~
mianhae noona. Dia baik-baik saja, dia hanya sakit perut. Katanya dia belum
buang apapun daritadi pagi” Jawab Kai.
“Buang
apapun? Maksudnya?” Tanya Jessica, bingung.
“Buaaanggg……………..”
Saat Kai hendak menjawab, ”STOP! Aku tau, jangan dilanjutkan aku mau makan”
Jessica memotong pembicaraan Kai, karena dia tidak ingin selera makannya hilang
karena sesuatu yang menjijikan.
………
Kris
kembali ke meja makan, terlihat wajahnya sedikit basah, dan beberapa rambutnya
yang terlihat jelas terkena air. Kris membasuh mukanya saat di toilet, dia
ingin menyegarkan pikirannya dan pandangannya, dia ingin terlihat santai di
depan Jessica. Tidak tegang lagi, dia ingin tidak jauh berbeda dengan saat
dimana dia duduk disebelah Jessica.
“Kris-ah,
kau baik-baik saja?” Tanya Jessica saat Kris menarik kursinya.
Kris
tertegun, dia kaget, mengapa Jessica bertanya seperti itu? Apa Jessica
menghawatirkannya? Hatinya tersenyum, namun belum di bibirnnya. Dia tidak ingin
ditanyakan mengapa dia tiba-tiba tersenyum.
“Kris-ah?
Apa ada yang aneh denganku?” Tanya Jessica lagi.
Kris
masih terdiam, dia berfikir lagi. ‘Kenapa? Sica noona takut kalau ada yang aneh
dengan dirinya saat dia berdekatan denganku?’ Batin Kris.
“Kris-ah?
Jawablah, kau sariawan??” Tanya Jessica(lagi), itu membuat Yuri dan Kai tertawa
tertahan.
Kris
masih terdiam, entah dia masih malu atau memang dia tidak mendengarkan
pertanyaan Jessica?
…
Jessica
mulai panas, tapi dia khawatir. ‘CLoK!!’ “Aww!!” Jessica menusuk pinggang Kris
dengan garpunya, dan Kris merasakan sakitnya.
“Kau
ini kenapa? Seperti orang kerasukan saja” Pekik Jessica kepada Kris.
“M…mii…aaannhae
noona, aku baik-baik saja. Aku tidak sariawan, hanya saja………….”
“Sudah
kalian makan, jangan ngomong terus. Kalau makanannya sudah dingin, rasanya
tidak enak. Dan Kris, aku sudah memesankan makanan untukmu yang sama denganku”
Kai
memotong pembicaraan Kris kepada Jessica, bukan karena Kai tidak ingin
mendengar Kris berbicara dengan Jessica. Kai hanya tidak ingin bila Kris jujur
bahwa dia ‘malu’ untuk berbicara dengan Jessica. Makanya dia memotong
pembicaraan Kris itu.
…………
Kai,
Yuri, Jessica, dan Kris telah menghabiskan makanan mereka. Saatnya mereka
pulang.
“Kenyang
sekali, ayo pulang” Ajak Kai sambil mengelus perutnya.
“Kajja!!”
Yuri dan Jessica serentak.
“Mianhae,
aku tidak bisa pulang bersama kalian. Aku sudah bawa mobil” desah Kris.
“Gwaenchan.
Senang bisa makan siang bersamamu, Kris.” Pekik Jessica secara tiba-tiba dan
membuat Kai benar-benar percaya bahwa Jessica menyukai Kris.
“Arra,
jangan lupa besok kau datang ke rumahku mumpung besok libur” Kai mengingatkan
Kris.
“Arrasoe!
Ingatkan saja aku” Jawab Kris sambil meninggalkan Yuri, Kai, dan Jessica.
………..
“Kajja!
Kita pulang bersama. Tapi aku pergi ke kasir dulu untuk membayar makanan” Ajak
Kai sambil tersenyum, tapi kea rah Yuri saja #plakk. Dia juga membayar semua makanan teman-temannya itu.
***********************
Terlebih
dahulu Kai mengantarkan Jessica pulang, padahal rumah Yuri lebih dekat dari
restoran itu. Kai melakukan itu karena dia punya alasan, Kai ingin lebih lama
berdua dengan Yuri.
*terjebak
macet*
“Macet~
Yaah, padahal ini masih sore” Keluh Kai, tapi sebenarnya dia senang. Dengan
macet, Kai bisa lebih lama berduaan bersama Yuri.
~~
“Hey
Kopi!” Yuri memulai pembicaraan.
“Hmm?
Kenapa kau sering memanggilku kopi noona?” Kai mengeluh sambil memasang muka
datar.
“Aku
selalu ingat saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau berdiri di sebelah
Sehun yang memiliki kulit sangat putih seperti susu, dan kau memiliki kulit
matang, seperti kopi” Jelas Yuri sambil tersenyum membentuk eye-smile
dimatanya.
“Apa
itu panggilan sayang?” spontan Kai bertanya seperti itu. Yuri tertegun, dia
terdiam sambil tersenyum dan menundukan kepala, dan mengangkat lagi kepalanya
“Yaa, bolehlah~haha” Jawab Yuri, dan itu membuat Kai senang. Dia tersenyum lebar,
sampai-sampai dia melamun, dan tidak sadar bahwa keadaan sekeliling sudah tidak
macet.
‘TTIIINNNN!!!
TTTIINNN!!! TTNN!!!ADJKADFGUHJKDW’ *klakson mobil* ._.
“Kai!!!!!!!!!
Ayo jalan, banyak mobil yang menunggu di belakang” Triak Yuri di telinga Kai.
Kai
pun terperanjat dari lamunannya, dia menginjak gasnya dengan kecepatan tinggi
dan makin lama makin pelan. Dia ingat dia masih ingin berlama-lama dengan Yuri.
“Mianhae
noona, kau membuatku senang” Kai jujur sambil tersenyum malu XD
“Senang?
Apa yang membuatmu senang atas aku?” Yuri bingung dan membulatkan matanya.
“Aah~
tidak, aku hanya bercanda” Kai masih berfikir panjang, dia tidak bisa jujur
sekarang, ini terlalu cepat.
“Hmm,
baiklah~~ Kai-ah, bisakah kau meningkatkan kecepatan mobilmu? Aku lelah, ingin
sekali cepat sampai di rumah” Pinta Yuri kepada Kai sambil tersenyum menggoda.
“Baiklah
noon~” Pupus harapan Kai untuk berlama-lama dengan Yuri, tapi dia juga tidak
tega bila melihat yeoja yang ia cintai terlalu lelah.
*******************
Sampai
di rumah Yuri~
Hampir
saja Yuri tidur di mobil Kai, karena saat perjalanan ke rumah Yuri waktu
menunjukan pukul 6 Petang.
“Noona,
sudah sampai” Kai memberhentikan mobilnya. Turun dari mobil dan membukakan
pintu mobilnya untuk Yuri.
“Hmmm,,
nyamnyamnyam~ sudah sampai? Kenapa cepat sekali? Aku ingin tidur dulu” Yuri
berbicara seperti orang ngelindur, dia memang sangat lelah dan dia ingin tetap
bersender di mobil milik Kai itu.
Kai
tidak berani bila melihat Yuri lama didalam mobilnya saat mobilnya tersebut ada
di depan rumah Yuri. Kai takut bila diketahui orang tua Yuri, orang tua Yuri
akan berfikir yang aneh-aneh kepada Kai.
“NOONA!!
RUMAHMU TENGGELAM!!!” Teriak Kai di depan muka Yuri.
“HAH?!
RUMAHKU DIVING?? TENGGELAM?? BERIKAN SAJA PELAMPUNG!! AKU INGIN TIDUR!!” Jawab
Yuri, sepertinya dia benar-benar mengigau.
Entah
dengan cara apa Kai harus membangunkan Yuri dari igauannya. Kai meninggalkan
Yuri, dia ingin meminta izin kepada orang tua Yuri untuk membawa Yuri masuk ke
dalam rumahnya dengan cara di gendong ala Bridal
Style.
**********************
Kai
mengetok pintu rumah Yuri, dan memencet bel rumah Yuri.
…
‘klekk!’
Pintu rumah Yuri terbuka, terlihat Appa-nya yang membukakan pintu. Tatapan Appa
Yuri seperti tidak suka melihat Kai disana.
“Siapa
kau? Ada apa kemari?” Tanya Appa Yuri dengan nada tidak suka melihat Kai.
Sebelum
Kai menjawab pertanyaan Appa-nya, Appa Yuri melihat mobil Kai di depan
rumahnya. Pintu depan mobil Kai terbuka, terlihat Yuri sudah tertidur disana.
Appa Yuri menajamkan pandangannya, dia meneliti apakah itu benar Yuri.
“APA
YANG KAU PERBUAT KEPADA ANAKKU?!” bentak Appa Yuri kepada Kai, suaranya sangat
lantang sehinnga Yuri sempat terbangun dari tidurnya.
Appa
Yuri hendak memukul Kai, tanganyya sudah dikepalkan. Tapi Yuri terbangun dan
melihat perilaku Appa-nya tersebut, Yuri langsung mengahadangnya. Yuri berdiri
tepat di depan Kai, dan saat Appa Yuri hendak memukul Kai ‘DEZZIGG!!’*macam
suara apa ya? -_-a* Appa Yuri berhasil memukulnya, memukul Yuri. Ujung bibirnya
mengeluarkan darah. Kai laget dia memeluk pundak Yuri, dan membalikan badannya.
“Noona!!!”
Pekik Kai saat dia melihat ujung bibir Yuri yang mengeluarkan darah. Kai
menghapus darah di ujung bibir Yuri dengan jarinya, dia tidak merasa jijik
ataupun takut bila tangannya akan bau amis.
“YURI-AH!”
Pekik Appa Yuri.
“SEMUA
INI SALAHMU! KALAU BUKAN KARENA KAU, AKU TIDAK AKAN MEMUKUL ANAKKU SENDIRI!!”
Bentak Appa Yuri (lagi).
“Appa!!!
Jangan salahkan Kai! Kai yang mengantarku pulang, dia juga membayarkan
makananku tadi siang!” Bentak Yuri kepada Appa-nya sambil berlinang air matany
karena merasakan sakit di ujung bibirnya.
“Noona,
jangan membentak Appa-mu” Pekik Kai mengingatkan Yuri.
“Gwaenchana,
Kai-ah. Aku tidak ingin kau disakiti Appa-ku, padahal kau tidak salah apa-apa”
Jelas Yuri, terdengar sangat khawatir kepada Kai.
“YURI-AH!
MASUK! KAU PEMUDA TAK TAU DIRI! PULANGLAH!” Bentak Appa Yuri kepada Yuri dan
melotot kea rah Kai.
*************************
Di rumah Yuri~
Yuri hendak menaiki tangga menuju kamarnya,
dan masih memgang pipinya yang dipukul oleh Appa-nya.
“YURI-AH!” Bentak Appa Yuri.
“Waeyo? Aku lelah Appa” Jawab Yuri dengan
lemas.
“Sejak kapan kau berani membantah Appa-mu
ini?!” Bentak Appa Yuri, lagi.
“Apa maksud App? Aku membantah? Aku
lelah!!” Pekik Yuri dengan kesal karena dia memang sangat lelah. “Appa tidak
lihat tadi aku tertidur di mobil Kai? Pintu mobil itu terbuka!” Pekik Yuri
lagi.
“Kau benar-benar aneh, Yuri-ah! Kau diracuni
oleh pemuda busuk tadi?” Appa Yuri tetap membentak Yuri.
“Pemuda busuk? Siapa? Kai? Dia sahabatku,
Appa!! Berhentilah mengejeknya!”
“Sahabatmu? Sejak kapan kau memiliki
sahabat yang meracunimu?”
“Dia tidak meracuniku, Appa!! Berhentilah
membatasiku untuk berteman”
“Kau ini sudah mempunyai namjachingu! Kau
ingat?!”
“Siapa?! Aku tidak memiliki namjachingu!”
“Apa kau tidak manganggapnya?! Dia! Kau
ingat?!”
“Aku lelah, Appa! Kau ingin melihatku
pingsan dihadapanmu?” Pekik Yuri.
“Aaah, kau memang sudah diracuni Kai busuk
itu! Pergilah tidur! Dan berhentilah berteman dengan Kai busuk yang membawamu
pulang”
“BERHENTILAH MENGEJEKNYA! AKU LELAH
BERDEBAT DENGANMU APPA!!”
Tanpa menunggu jawaban dari Appa-nya, Yuri
lekas menaiki anak tangga dan menuju kamarnya.
***********************
Kai,
diperjalanan. Dia memikirkan Yuri, baru saja dia mengantar Yuri pulang, Kai
merasa sangat merindukan Yuri. Dia benar-benar merindukan Yuri.
“Hmm,
Yuri noona. Cantik dan perhatian. Perhatian?! Saat Appa-nya hendak memukulku,
dia mengadangnya. Dia rela terluka dan berani membentak Appa-nya. Wae? Apa dia
memiliki perasaan yang sama denganku? Aaahh, aku merasa tidak secepat itu dia
bisa menyukaiku.”
Sepanjang
perjalanannya, dia hanya berbicara sendiri dan terus memikirkan Yuri dan tubuhnya*mulai!!!!!ydg
nih Kai*
‘Kai!!!!!!!!!!!!’
Jerit diri Kai sendiri dalam hatinya.
“Tunggu!
Wae?? Saat aku datang ke rumahnya, Appa Yuri noona seperti tidak suka
melihatku. Apa yang salah denganku? Padahal itu pertemuan pertama aku dengan
Appa-nya. Aneh ”
Kai
berbicara pada dirinya, perasaannya sangat tidak saat membayangkan wajah Yuri
yang dipukul oleh Appa-nya.
***************************
Kai sampai di rumahnya, masih terbayang
wajah manis Yuri dibenaknya.
“Ingin sekali aku menghubungi Yuri noona,
hanya saja…………….. aku takut Appa-nya memang benci kepadaku. Tapi apa alasannya?
Baru saja sekali aku bertemu dengannya.”
Kai terus memikirkan kenapa Appa Yuri
seperti membencinya, aku tidak pernah menyakiti Yuri, dia yeoja yang aku
cintai.
“Andai aku menelpon Yuri noona sekarang,
apa yang akan terjadi dengannya bila Appa-nya tau? …………………. Aku harus menahan
rasa rindu ini, demi menjaga diri Yuri noona”
…….
Kai
membaringkan tubuhnya, masih terbayang jelas wajah manis Yuri dipikirannya. Dia
menutup matanya, menyiapkan energinya untuk esok hari.
************************
Di
rumah Yuri~
Yuri
membaringkan tubuhnya, dia masih merasakan sakit diujung bibirnya. Ya! Dia rela
menyakiti dirinya demi Kai, ada apa? Apa dia menyukai Kai?
“Aaaw!!”
Pekik Yuri saat menyentuh unjung bibirnya.
“Kai-ah,
kenapa Appa-ku bersikap serpeti itu? Aku merasa tidak enak padamu, Kai!!!” Yuri
berbicara kepada dirinya sendiri, ingin sekali dia menanyakan hal itu. Tapi
entah dengan cara apa.
Yuri
lelah, sangat lelah apalagi tadi pagi dia telah mengikuti sebuah pertandingan
Cheers. Akhirnya dia terlelap dalam tidur manisnya.
*************************
Pagi
hari, di rumah Kai~
Terbuka
mata Kai dari tidurnya, silau matanya menatap jendela kamarnya yang telah
dibukakan oleh Amma-nya.
“Hooaaammm!!!”
Kai menguap, dia merasa dirinya masih mengantuk.
“Aku
masih mengantuk……. Ah! Aku ingin menyapa Yuri noona.” Keluh Aki.
-di
sms-
‘Selamat
pagi Yuri noona, semoga harimu menyenangkan ;)’
……………
“Pagi
yang cerah, saking cerahnya cuaca terasa sangat panas. Huuuh, lebih baik aku
mandi dulu”
Kai
bergegas pergi ke kamar mandi yang cukup luas untuk ukuran kamar mandi di dalam
kamar pribadi. Ya, memang Kai seorang anak orang kaya jadi apapun yang dia
dapatkan pasti lebih dari cukup.
****************
Di
rumah Yuri~
‘Oh!
Oh! Oh! Oh! Oppareul saranghae.. Ah! Ah! Ah! Ah! ………….’ Ponsel Yuri berbunyi,
disana tertera jelas nama ‘Kai’.
“Kai..
Kau membangunkanku. Awas kau!” Keluh Yuri kesal karena sebelum ponselnya
berbunyi Yuri masih ada dalam dunia mimpinya.
‘Nee,
selamat pagi Kai-ah. Semoga harimu menyenangkan juga J’
Yuri
mulai heran kepada Kai, kenapa dia sering sekali menyapanya di pagi hari walau
hanya berupa pesan singkat.
“Aaah,
memang pagi yang cerah. Sepertinya secerah wajah Kai…………. Loh?!” Yuri
tersontak, tiba-tiba keluar kata-kata manis tentang Kai dari bibirnya, dia pun
menutup bibirnya dengan 3 jarinya.
Setelah
itu Yuri pun beranjak ke kamar mandi kesayangannya yang aromanya sangat
semerbak sampai ke ujung klosetnya(?)
***********************
Kai
selesai mandi, dia ingat ada janji dengan Kris.
‘Kau
ingat hari ini ada janji denganku kan? Kau harus datang! Kalau tidak kau akan
tau akibatnya’ Kai mengirim pesan singkat kepada Kris, dia mengancam Kris walau
itu hanya bercanda.
-di
sms-
‘Kai-ah,
sebenarnya apa yang ingin kau lakukan kepadaku?’ Kris bertanya.
‘sudahlah
kau jangan banyak tanya cepat ke rumahku sekarang!’
‘Kai-ah!
Ini masih pagi, aku masih ngantuk, biarkan aku tidur.’
‘Kau
ini seperti kerbau! Jam segini masih saja tidur. Orang pintar yang aneh’
‘Tapi
aku benar-benar mengantuk, biarkan aku datang ke rumahmu nanti sore’
‘Lama
sekali!! Kalau kau tidak mau datang, aku akan menjemputmu sekarang!’
‘Aah!
Aniya! Biarkan aku yang datang ke rumahmu’
‘Ne,
cepatlah kesini jangan buat aku menunggu’
‘Kau
ini mengajakku tidak sabar sekali’
‘Sudahlah,
sana pergi mandi! Aku tahu kau belum mandi’
‘Arra,
aku akan mandi’
Kris pun pergi ke kamar mandi sederhana di
kamarnya, dia pun mandi dengan segarnya. Setelah mandi, dia memakai kemeja
kotak-kotak berwarna merah*kaya Jokowi* dengan kancing yang full dikancingkan
sampai kancing leher*kebayang culunnya gk? #DitabokReaders* dan memakai celana
jeans dengan setelan sepatu kulit *culun banget ya? -__-* Setelah semuanya
siap, Kris bergegas pergi ke rumah Kai dengan mobil kodok antic miliknya ‘-‘
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar