Minggu, 21 Juli 2013

First "WOW!!" CHAPTER 19 (END)

1 (29)2

Author : @AriatnaCitraC ^-^
Tittle : First ”WOW!!”
Genre : Romance, Sedikit comedy mungkin(?), dan tentukan sendiri haha ^-^v
Cast :
- Kim Jong In (Kai) EXO-K
- Kwon Yuri SNSD
Other Cast :
- Wi Yi Fan (Kris) EXO-M
- Jessica Jung SNSD
- Oh Sehun EXO-K
- D.O Kyungsoo EXO-K

Prev;
“Bagaimana hubunganmu dengan namja itu?” Tanya appa Yuri.

“Namja? Kyungsoo?” Tanya Yuri sedikit ragu.
“Kyungsoo? Mianhae appa lupa tentang Do Kyungsoo. Appa Kyungsoo memutuskan untuk menghentikan kerjasamanya dengan perusahaan appa, karena ia takut perusahaan appa akan mengalami kebangkrutan,”
“Jadi?” Lanjut Yuri sambil menaikan sebelah alisnya.
“Kami membatalkan perjodohanmu dengan Kyungsoo,”
“Jinjja?” Pekik Yuri senang.
“Ne. Dan setelah appa tahu bahwa Kai yang membiayai operasi appa. Appa rasa appa harus membayarnya dengan membiarkan ia mendekatimu,” Ucap appa Yuri.
‘Oh Tuhan! Benarkah yang aku dengar saat ini? Kau takut bila ini smeua hanya mimpi,’ Seru batin Yuri.
“Maksud appa, Kai?” Tanya Yuri pelan dan ragu.
“Ia namja itu. Appa rasa ia namja yang baik untukmu, ia selalu mengantarmu pulang sampai kau datang di rumah dengan selamat,”
“Hehehe. Khamsahamnida, appa,” Ucap Yuri lalu memeluk appanya yang masih terbaring.
‘Syukurlah doaku terkabul,’ Ucap batin eomma Yuri.
******************************
“Annyeong!!” Seru Kai sambil mengetuk pintu rumah itu berkali-kali.
“Ne?” Akhirnya ada yang membuka pintu, dan bagusnya orang yang membuka pintu adalah orang yang ia cari.
“DO!!” Seru Kai sambil memeluk DO.
DO Kyungsoo adalah sahabat Kai di sekolah lamanya. Mereka telah bersahabat sejak mereka masih kecil. Tapi sayangnya setelah Kai pindah sekolah, hubungan komunikasi mereka sedikit terganggu karena jarak antara mereka. Tapi Kai berhasil bertemu lagi dengan DO sejak alma mereka tidak saling bertemu atau hanya bertelponan.
“Aku merindukan sahabatku ini! Bagaimana kabarmu?” Tanya Kai dengan semangat.
“Baik sekali,”
“Pasti kau sedang bahagia?”
“Ne. Aku akan menjadi penerus dari perusahaan appaku dan aku akan segera memiliki pasangan hidup. Sepertinya indah bukan? Hahaha,” Ucap Do sambil melamun-lamun membayangkan kebahagiaan yang akan ia dapatkan.
DEG!
Tapi Kai tiba-tiba terpikirkan dengan tujuan lain kenapa ia mengunjungi DO. Kai harus segera bicara kepada DO.
“Kau kehujanan? Tubuhmu terlihat basah,” Tanya DO.
“Ne. Tapi aku rasa sudah cukup kering,”
“Baiklah kalau begitu,”
“Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu,”
“Bukankah dari tadi kita sudah berbicara?” Canda DO disela keseriusan Kai.
“Aku serius. Ini tentang calon istrimu,” Ucap Kai dengan nada yang benar-benar serius.
“Baiklah. Kenapa dengan calon istriku?”
“Kau harus menjaganya dengan seluruh ragamu,”
“Ne. Pastinya,”
“Jangan buat noonaku menangis,”
“Mwo? Noonamu?”
“Ne. Aku tahu kau akan menikah dengan noonaku,” Ucap Kai sambil menundukan kepalanya.
“Apa maksudmu? Bahkan usianya lebih muda darimu,”
“Mwo? Kau akan menikahi Yuri noona kan?”
“Yuri? Kwon Yuri?”
“Ne!”
“Kau mengenalnya?”
“Tentu saja. Ia yeoja yang aku cintai, tapi sayangnya ia akan menikah denganmu,” Lirih Kai.
“Sepertinya kau dan dia salah paham. Apa ini ada sangkut pautnya dengan rencana perjodohan appaku?”
“Perjodohan?” Tanya Kai dengan seribu tanda tanya karena ia bingung bagaimana bisa seorang Kwon Yuri dijodohkan.
“Ne. Begini begini. Dulu appaku dan appanya memiliki kerjasama perusahaan. Appaku ingin aku menjadi penerus perusahaan didampingi dengan Yuri yang notabenenya adalah keluarga dari orang kami sponsori. Tapi appaku yang egois membatalakan perjodohan kami, karena perusahaan appa Yuri mengalami kerugian akibat dari kebakaran kantornya beberapa waktu lalu. Jadi aku dan Yuri pasti sangat senang dengan pembatalan ini,” Jelas DO.
“Apa kalian pernah saling mencintai?”
“Tentu saja tidak, pabbo! Apa kau tidak ingat terakhir kali bertemu denganku? Aku sedang pergi dengan yeojachinguku yang asli,”
“Ne, aku ingat. Tapi Yuri noona tidak bilang apa-apa tentang perjodohannya,” Lirih Kai.
“Mungkin keluarganya belum bilang tentang masalah ini,”
“Mungkin,”
“Bagaimana kalau besok kita temui Yuri noona?” Ajak DO.
“Kau akan menemaniku? Boleh kalau begitu,”
“Oke. Sebaiknya kau pulang dan ganti pakaianmu. Jangan sampai besok kau sakit karena kedinginan,”
“Ne. Gomawo DO-ya! Annyeong!” Seru Kai lalu pulang ke rumahnya.
****************************
“Ne! Aku sudah tahu tadi sore dari appaku. Gomawo, DO-ya!” Ucap Yuri lalu menutup telepon dari Kyungsoo.
Ya. Setelah Kai pulang ke rumahnya. Kyungsoo langsung menghubungi Yuri dan menjelaskan tentang pembatalan perjodohan mereka.
“Hoohhh… Tuhan! Aku yakin Kau pasti mendengar doaku, dan kali ini kau mengabulkannya. Yang aku bingung bagaimana cara meminta maaf kepada Kai. Apa harus aku menghubunginya sekarang juga?” Gumam Yuri sambil menatap layar ponselnya.
“Aku merasa tidak enak dengan Kai. Aku rasa aku sudah menyakitinya,” Lirih Yuri.
Oh! Oh! Oh! Oh!
Oppareul saranghae..
Ah! Ah! Ah! Ah!
Manhi….
“Yeoboseyo?” Ucap Yuri setelah mengangkat teleponnya.
“Noona, besok aku ingin bertemu denganmu di Taman Kota pukul 3sore. Aku harap kau akan datang. Aku akan menunggumu sampai pukul 12malam,” ‘tut…tut..tut..’
“K-Ka….?” Yuri ingin memanggil seseorang yang menelponnya. Tapi sayang penelpon hanya berkata apa yang harus ia katakana lalu menutup teleponnya.
*********************
Esok hari~
“Appa, apa benar kau mengizinkanku dekat dengan Kai?” Tanya Yuri saat ia kembali menjenguk appanya yang masih terbaring di Rumah Sakit.
“Apa appa meragukanmu, Yuri-ah? Appa merasa bersalah pernah melarangmu dekat dengannya, appa selalu menghajarnya bila ia berani mengantarmu pulang ke rumah. Tapi ia tidak pernah terlihat menyerah untuk memperlihatkan perhatiannya kepadamu. Bahkan appa sangat terkejut saat tahu Kai-lah yang membiayai operasi appa. Appa merasa berhutang sangat banyak kepadanya,” Jelas appa Yuri.
“Oh.. appa. Kai memang sangat baik. Aku selalu berusaha untuk menahan perasaanku kepadanya, dan aku mencoba menyukai orang yang appa pilih. Tapi jujur Kai itu berbeda, setiap aku mengingatnya ia selalu membuatku tersenyum. Khamsahamnida appa,” Ucap Yuri sambil menggenggam tangan appanya.
“Kau tak perlu berterima kasih kepada appa. Kai yang membuat appa lebih sehat, Kai yang membuatmu tersenyum. Berterima kasihlah kepadanya,”
“Tapi aku telah menyakitinya, appa,” Lirih Yuri sambil mengerucutkan bibirnya.
“Maksudmu?” Tanya appa Yuri bingung.
“Ia menyatakan perasaannya kepadaku, dan aku menolaknya karena aku bilang, aku telah memiliki namjachingu. Aku sungguh menyesal. Bahkan aku melihat matanya yang hampir menangis saat terus menanyakan siapa namja itu,”
“Lalu kau jawab apa?”
“Aku bilang Do Kyungsoo. Entah kenapa tangannya yang mencengkram tanganku langsung terasa melemas dan ia jatuh. Aku langsung meninggalkannya. Hiks..hiks..” Yuri mulai menangis mengingat kejadian itu. Appanya yang mendengar cerita Yuri begitu tersentuh. Seorang namja yang terlihat ganas seperti Kai dapat memperlihatkan raut wajah ingin menangis. Mungkin Kai memang benar-benar menyayangi Yuri dan tak ingin kehilangannya.
“Sebaiknya kau meminta maaf kepada Kai. Sebenarnya appa senang melihatmu bersama Kai, kau terlihat sangat cocok,” Titah appa Yuri.
“Ne. Sore ini ia ingin menemuiku,”
“Kalau begitu kau harus siap-siap. Jangan sampai kau terlambat menemuinya,”
Sore hari~
“Kai! Yuri noona sudah menunggumu,” Ucap Kyungsoo sedikit berbisik.
“Mana?” Kai memata-matai Yuri dari balik semak-semak.
“Lihat! Ia sudah duduk di bangku taman sekarang!” Ucap Kyungsoo sambil menunjuk ke arah Yuri.
“Aku harus menemuinya!” Seru Kai dengan tergesa-gesa ia berdiri.
“Tunggu! Biar aku bicara dulu dengannya. Bila aku sudah memberi isyarat kau baru keluar,” Pekik Kyungsoo.
“Baiklah,”
Kyungsoo pun muncul dari balik semak dan berjalan menuju Yuri yang sedang duduk manis di bangku taman sambil menunggu Kai. Dengan santai Kyungsoo berjalan ke arah Yuri, Kyungsoo berpura-pura bahwa tidak ada yang ia ketahui tentang pertemuannya dengan Kai.
“Noona?” Panggil Kyungsoo tepat saat ia berjalan di depan Yuri.
“Kyungsoo?” Pekik Yuri yang kaget saat melihat Kyungsoo.
“Annyeong!” Ucap Kyungsoo sambil tersenyum dan sedikit membungkuk.
“Beruntung kau disini! Kau harus bertemu dengannya!” Seru Yuri semangat sambil menarik tangan Kyungsoo agar ia duduk disebelah Yuri.
“Eh? Nuguya?” Tanya Kyungsoo bingung.
“Namja yang sebenarnya aku sukai! Kau sebagai chinguku harus mengenalnya,” Seru Yuri.
“Apa ia akan kemari?”
“Tentu saja!”
Kyungsoo mulai memberi isyarat kepada Kai dengan cara memetik jarinya.
“Kapan ia akan kemari?” Tanya Kyungsoo.
“Mungkin sebentar lagi,” Ucap Yuri pelan, “Itu dia! Itu……….,” Belum selesai Yuri bicara, Kyungsoo langsung bangkit dari duduknya dan menyapanya.
“Annyeong, Kai!” Sapa Kyungsoo sambil membungkukan sedikit tubuhnya.
“Annyeong, DO! Aku lihat kau tak tumbuh. Hahaha,” Cletuk Kai sambil tertawa terbahak-bahak.
“Apa maksudmu?” Gerutu Kyungsoo dengan wajah datarnya.
“Ka-kalian.. Sudah saling mengenal?” Ucap Yuri bingung, kaget, takjub, dan tak percaya.
“Bagaimana bisa kami tidak saling mengenal kalau kami adalah sepasang sahabat sejak kami masih di dalam kandungan. Ahahaha,” Ucap Kai yang mulai tertawa lagi sambil memeluk bahu Kyungsoo.
“Mwo?” Pekik Kyungsoo sambil menatap Kai.
“Aku tak pernah menyangka kalian sudah saling mengenal. Baru saja aku ingin mengenalkamu kepada Kyungsoo,” Ucap Yuri kepada Kai.
“Kau tak perlu repot-repot noona,”
“Sebaiknya aku meninggalkan kalian berdua,” ucap Kyungsoo tiba-tiba.
“Wae?” Pekik Yuri.
“Gwenchanaaa,” Ucap Kyungsoo yang lalu pergi meninggalkan Kai dan Yuri.
Saat ini hanya terasa ada Kai dan Yuri saja di Taman Kota itu. Suasa sore itu memang cukup sepi. Setelah Kyungsoo pergi, terjadi keheningan sejenak antara Kai dan Yuri. Yuri merasa sedikit canggung setelah kejadian waktu lalu, dan Kai merasa bingung apa yang harus ia katakan sekarang.
“Aku mau bicara!” Seru Kai dan Yuri serentak.
“Baiklah, kau dulu!” Ucap Kai mempersilakan.
“Aniyo. Kau saja!” Balas Yuri tak enak dengan Kai.
“Aniyo. Lady first,” Ucap Kai dan Yuri tak bisa mengelak.
“Jeongmal mianhae atas sikapku beberapa waktu lalu. Jujur saja aku sangat merindukanmu sejak 2 bulan yang lalu kau menyatakan perasaanmu kepadaku. Aku tak sanggup untuk menolaknya, tapi aku tak sanggup juga mengingat keadaan appaku yang belum pulih sempurna. Aku harap kau mau memaafkanku,” Lirih Yuri sambil menundukan kepalanya agar tak terlihat matanya yang ia rasa mulai memerah karena ingin menangis.
SREGG
Kai meraih tubuh Yuri ke dalam pelukannya. Kai memeluk Yuri dengan sangat erat, penuh kehangatan, dan penuh cinta. Sungguh Yuri begitu nyaman ada di dalam dekapan Kai. Yuri membalas pelukan Kai. Kai belum berkata apapun, dan Yuri masih menunggu.
“Aku sudah tahu semuanya dari Kyungsoo. Ia sudah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Sejak kau bilang bahwa namjachingumu adalah Do Kyungsoo, aku bergegas mendatangi rumahnya dan meminta penjelasannya. Sungguh aku bahagia bahwa rencana appamu dan appanya itu gagal,” Ucap Kai sambil mengusap-usap rambut Yuri.
“Jinjja? Jeongmal mianhae,” Ucap Yuri sambil melepaskan pelukannya.
Kai tersenyum menatap wajah manis Yuri, “Saranghae, noona!” Pekik Kai lalu memeluk Yuri lagi.
“Nado,” Ucap Yuri yang tenggelam dalam kenyamanan tubuh Kai.
Cukup lama mereka berpelukan dan akhirnya melepas pelukan mereka. Mereka saling bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Yuri dan Kyungsoo. Kai pun menceritakan dirinya dengan Kyungsoo yang dulu pernah satu sekolah, dan berpisah karena Kai pindah sekolah.
“Sebaiknya kalian cepat pulang. Ini sudah hampir senja,” Ucap Kyungsoo yang tiba-tiba kembali ke tempat Kai dan Yuri.
“Kau belum pulang?” Tanya Kai kaget dengan keberadaan Kyungsoo.
“Aku tak akan pulang bila ada tayangan gratis disini. Hahaha,” Seru Kyungsoo lalu ia pulang terlebih dahulu.
“Bisa kau antar aku pulang?” Pinta Yuri.
“Tentu saja! Bahkan bila appamu ingin memukulku lagi,” Cletuk Kai.
“Mianhae soal itu,”
“Ne. Gwenchana, itu adalah perjuangan dan test untukku,” Ucap Kai lalu menarik tangan Yuri dengan lembut menuju mobilnya.
..
“Noona? Aku ingin menjenguk appamu,” Ucap Kai sambil mengendalikan stir mobilnya.
“Boleh saja. Tapi ada syaratnya,”
“Mwo?”
“Bisakah kau berhenti memanggilku noona?! Aku selalu merasa tua di hadapanmu,” Gerutu Yuri.
“Kau kan sunbaeku, aku harus sopan kepadamu,”
“Bahkan aku sudah menjadi milikmu,” Lirih Yuri pelan.
“Baiklah, Yuri-ah!” Pekik Kai sambil menyunggingkan bibirnya.
Yuri hanya meresponnya dengan senyuman.
*******************************
“Annyeong, ahjussi!” Sapa Kai dengan sopannya kepada appa Yuri. Sungguh Yuri masih merasa jantungnya berdetak dengan kencangnya. Yuri takut sesuatu tiba-tiba terjadi.
“Kau….,” ucap appa Yuri dengan raut wajah yang terlihat tidak menyukai keberadaan Kai. Yuri yang melihatnya langsung memegang tangan Kai dari balik tubuhnya, dan bersiap untuk menarik Kai bila sesuatu terjadi. “Gomawo atas semua yang kau berikan kepada anakku dan kesehatanku,” Tambah appa Yuri. Yuri lega dan ia masih menggenggam tangan Kai.
“Ne. Suatu kesenangan bila melihat anda sehat dan Yuri noona senang,” Ucap Kai sambil membungkukan tubuhnya lagi.
“Apa kalian sudah menjadi sepasang kekasih?” Tanya eomma Yuri.
“Appa rasa iya. Tapi ada yang aneh dari mereka,” Ucap appa Yuri.
“Apa yang aneh?” Pekik Yuri.
“Kai masih memanggilmu ‘noona’. Bukankah itu terdengar formal dan kurang akrab?” Ucap appa Yuri.
“Aku mulai belajar memanggilnya hanya dengan namanya. Tapi aku rasa ia sebagai sunbaeku, jadi aku harus bersikap sopan kepadanya,”
“Tak perlu seformal itu kepadanya. Usia kalian hanya terpaut satu bulan,”
“Ne, ahjussi. Aku coba untuk lebih akrab dengannya,” Ucap Kai sambil tersenyum manis kepada eomma dan appa Yuri.
*****************************
“Yuri-ah!” Panggil Jessica saat Yuri turun dari dalam mobil Kai.
“Annyeong Sica noona. Aku duluan, ne!” Pekik Kai lalu pergi menuju kelasnya.
“Kalian? Bagaimana bisa?” Ucap Jessica gagap.
“Bisa apanya?” Tanya Yuri kebingungan.
“Setelah pulang sekolah akan aku ceritakan!” Seru Jessica lalu menarik tangan Yuri menuju kelas mereka.
****************************
“Sebenarnya yang pernah mengamen di depanmu itu aku dan Kris. Kami membuat rencana agar Kai cepat-cepat menyatakan perasaannya kepadamu,” Jelas Jessica sambil menyantap makan siangnya.
“MWO? JINJJA?” Pekik Yuri tak percaya.
“Ne. Mianhae, sejak saat itu aku merasa tak enak denganmu. Bahkan komunikasi antar dirimu dan Kai menjadi memburuk. Mianhae, Yuri-ah!” Ucap Jessica.
“Gwenchana, Sica-ya! Itu bukan salahmu, sama sekali bukan salahmu dan Kris. Itu memang sudah menjadi jalan cerita hidupku, dan pada akhirnya aku bisa bersama dengan Kai,”
“Ne. Aku turut senang atas hubunganmu saat ini. Aku harap Kris segera mengungkapkan perasaannya saat ini juga,”
“Bukankah kau sudah tahu?”
“Ne. Tapi aku ingin Kris meminta aku menjadi yeojachingunya,”
“Akan ku doakan. Aku yakin itu tidak lama lagi,”
******************************
Malam hari, di kamar tidur Jessica. Jessica pergi ke tirai mandinya dan membersihkan tubuhnya dari keringat dan debu yang menempel di tubuhnya. Suasana rumahnya begitu sepi, karena adiknya sedang menginap di rumah temannya dan orang tua Jessica sedang di luar kota. Di rumahnya hanya ada pembantu dan supirnya saja.
“Aahhh! Akhirnya perut kenyang dan hatiku lega,” Desah Jessica ketika ia menghempaskan tubuhnya ke ranjangnya.
A-Yo! GG!
Yeah~ yeah~
Sijakhae….
Ponsel Jessica berdering, dan itu tanda dering bahwa ada pesan masuk ke dalam ponselnya. Dengan malas Jessica merah ponselnya dan mendudukan tubuhnya. Ia bersender ke pilar ranjangnya mencari tempat yang nyaman untuknya membaca pesannya.
“KRIS?” Pekik Jessica. “Ada apa? Tumben sekali,”
“MWO?!” Pekik Jessica tak percaya. Ia berlari menuju balkon kamarnya. Ia melihat ke arah taman yang ada di halam rumahnya, pas sekali balkon kamar Jessica mengarah ke pintu depan rumahnya.
“KRIS!!!!!!!!!!!!!!” Pekik Jessica senang. Mobil kodok Kris ada di halaman rumahnya. Mobil kodok? Entah ini rencana apa. Tapi Kris benar-benar membawa mobil kodoknya ke rumah Jessica. Belum terlihat ada Kris disana. Tapi tak berapa lama seseorang membuka pintu mobilnya dari dalam.
“KRIS!!!!!!!!” Seru Jessica lagi. Ia lompat-lompat kegirangan sambil memegang pagar balkonnya.
“Apa ini? Kenapa kau ke rumahku malam-malam begini?” Teriak Jessica agar suaranya terdengar sampai telinga Kris.
“AKU INGIN MENYATAKANNYA SEKARANG!” Seru Kris dengan semangatnya.
“SICA NOONA! KRIS BENAR-BENAR GILA! IA MENGGUNAKAN STYLE LAMANYA UNTUK MENEMUIMU!” Seru Kai yang tiba-tiba muncul entah dari mana ><
Jessica hanya tersenyum mendengar hal itu. Dengan terburu-buru Jessica kembali ke dalam rumahnya dan keluar melalui pintu utama rumahnya.
“Kris!!!!!!!!” Seru Jessica saat ia sudah keluar lalu menghampiri Kris.
“Noona?” ucap Kris.
“Kris!”
“Apa tidak ada kata-kata lain selain ‘Kris’?”
“Kau membuatnya gila! Sudah kubilang kau lebih tampan dengan gayamu yang belakangan ini!” Pekik Kai ikut-ikutan dengan pembicaraan Jessica dan Kris.
“Memang benar Kris sudah membuatku gila,” ucap Jessica sambil sedikit tersenyum malu.
“Saranghae. Would you be mine?” Ucap Kris tanpa pikir panjang.
“Apa aku boleh menolakmu?” Goda Jessica.
“Tentu saja tidak bila kau memiliki perasaan yang sama denganku!” Pekik Kris. Dan……
“Nado!!!” Seru Jessica lalu memeluk Kris. Kris yang kaget lalu membalas pelukan Jessica dan mengusap lembut rambutnya.
“Sepertinya aku harus mencari Yuri noona agar aku tak cemburu dengan kalian,” Cletuk Kai kesal melihat pemandangan di depannya.
“Hahahaha!!” Kris dan Jessica pun tertawa bersamaan dengan puasnya.
Kai yang menjadi kambing congek hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke objek lain.
****************************
“Sebaiknya kau mentraktirku,” Ucap Yuri.
“Kenapa harus aku?” Pekik Jessica.
“Karena doaku terkabul,”
“Kau tidak hanya berdoa, tapi kau juga memaksa Kris kan?”
“Kai yang memaksa, bukan aku,”
“Sudahlah. Siang ini kita harus saling mentraktir,”
“Saling mentraktir? Percuma saja, sama-sama membayar, anggap saja bayar sendiri,”
“Kalau kau yang membayar makananku, aku bisa memesan lebih. Hahaha,”
*************************
2tahun kemudian~
“Jadi Kai itu anakmu?” Pekik appa Yuri tak percaya.
“Ne,” Jawab appa Kai.
“Sepertinya kita memang berjodoh dan harus segera berbesan. Ahhaha,” Ucap appa Yuri. Seluruh keluarga besar Kai dan keluarga besar Yuri sedang berkumpul di rumah Kai. Mereka sedang membicarakan tentang kerjasama perusahaan dan hubungan Kai dan Yuri. Pada awalnya appa Yuri tak mengetahui bahwa Kai adalah anak dari salah satu perusahaan besar di kotanya. Bahkan appa Kai memiliki banyak perusahaan besar lainnya di luar kota.
“Haha mungkin memang lebih baik begitu,”
“Kai itu anaknya benar-benar baik. Mungkin hanya karena keegoisanku aku jadi tak ingin tahu lebih tentang Kai, dan ternyata Kai adalah anak dari rekan kerjaku sendiri,”
“Ne. Dengan kerjasama antar perusahaan kita, kita bisa mempererat tali silahturahmi antar keluarga,”
“Ne. Itu hal yang sangat baik dan aku sangat setuju. Ngomong-ngomong kau beruntung memiliki anak seperti Kai, sepertinya ia bisa meneruskanmu sebagai pemimpin perusahaan,”
“Tentu saja. Kai akan menjadi penerus setelah ia lulus sekolah. Aku yakin ia akan lulus dengan nilai yang sangat baik,” Ucap appa Kai percaya diri.
“Ia akan berlatih menjadi penerusmu, dan akan menjadi pemimpin yang baik bagi perusahaanmu,”
“Ngomong-ngomong bagaimana dengan hubungan kalian?” Tanya appa Kai kepada Kai dan Yuri.
“Lebih baik dan sangat baik tentunya,” ucap Kai sambil menggenggam tangan Yuri.
“Kalau begitu bagus. Setelah Yuri selesai kuliah, Kai bisa melamar Yuri,” Ucap appa Yuri dengan santainya.
“Melamar?” Pekik Kai dengan wajah yang berbinar-binar.
“Ne. Setelah Yuri lulus kuliah, Kai melamar Yuri, kalian bisa menikah,”
“MWO? MENIKAH?!” Pekik Kai dan Yuri serentak.

-THE END-


Akhirnya beres juga~ Smg endingnya tdk mengecewakan :D
Keep stalk my WP!! LIKE+COMMENT juseyo!! ^^
Ditunggu FF selanjutnya ya~~
Jangan lupa follow @AriatnaCitraC, mention for follback ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar