Author : @AriatnaCitraC ^-^
Tittle : First ”WOW!!”
Genre : Romance, Sedikit comedy mungkin(?), dan
tentukan sendiri haha ^-^v
Cast :
-
Kim Jong In (Kai) EXO-K
-
Kwon Yuri SNSD
Other
Cast :
-
Wi Yi Fan (Kris) EXO-M
-
Jessica Jung SNSD
-
Oh Sehun EXO-K
-
D.O Kyungsoo EXO-K
Prev;
Kai mendengar jelas
kata-kata Yuri. Ia sangat senang, hatinya begitu berbunga-bunga. Ia rasa Yuri
mulai menyukainya.
******************************
Sore hari, di kamar Yuri.
“Sica! Aku akan makan
malam dengan Kai. Dan kami makan malam di tenda-tenda kaki lima,” Pekik Yuri
saat ia menelpon Jessica.
“Jinjja?” Pekik Jessica
tak percaya.
“Jinjja! Sudahlah, aku
harus siap-siap. Bye,” Yuri menutup teleponnya dan pergi mandi untuk segera
pergi bersama Kai.
************************
“YES!! Tanpa mengajak Yuri
makan di pinggir jalan pun ia sudah mau melakukannya,” Seru Jessica senang. Ia
langsung menelpon Kris untuk memberi tahu sebuah informasi.
“Kris-ah! Yuri dan Kai
akan makan malam di pinggir jalan. Kalau begitu kita tak perlu memancing mereka
untuk makan malam disana, kita hanya langsung melanjutkan misi!” Seru Jessica
di telepon.
**************************
“Kau ingin makan di tempat
yang mana?” Tanya Kai yang melajukan mobilnya dengan lambat.
“Di tempat itu sepertinya
nyaman!” Ucap Yuri sambil menunjuk ke sebuah tenda yang cukup besar. Kai
langsung memarkirkan mobilnya tak jauh dari tempat itu.
Di jarak yang tidak
terlalu jauh, Kris dan Jessica membuntuti Yuri dan Kai. Kris dan Jessica akan
melaksanakan rencananya saat Kai dan Yuri makan malam.
“Noona, aku tak tahan
menggunakan kacamata ini. Ini sangat gelap,” Keluh Kris yang menggunakan
kacamata gelap di malam hari.
“Aku lebih tak tahan
menggunakan rambut palsu ini! Apalagi daster longgar ini,” Pekik Jessica.
“Tapi bajuku lebih
terlihat seperti seorang pengemis. Aku takut bila ada polisi yang menangkap
kita,”
“Malam hari polisi akan
diam di posnya. Aku yakin!” Sentak Jessica.
Hampir setengah jam Kris
dan Jessica memantau kegiatan Kai dan Yuri dari dalam mobil. Setelah waktunya
dirasa tepat, Kris dan Jessica keluar dari dalam mobil untuk melancarkan
rencananya, yaitu memancing Kai untuk menjadikan Yuri sebagai yeojachingunya,
dan mereka menyamar sebagai pengamen jalanan.
“Annyeong! Izinkan kami
menyanyi untuk kalian,” Ucap Kris dengan suara yang dibuat-buat. Kris dan
Jessica berdiri tempat di samping Kai dan Yuri yang sedang menyantap
makanannya.
Nyatakanlah cintamu..
Nyatakan sebelum ada yang
merebutnya..
Jangan biarkan siapapun memiliknya
kecuali dirimu..
Oooohh uuu oohh hookkk hokk…
Kris bernyanyi dengan
suara yang ia cemprengkan sendiri. Di bagian akhir lagu ia tersedak karena tak
kuat menghirup napas panjang. Sedangkan tugas Jessica yaitu memainkan alat musik
berupa botol yang diisi biji-bijian. Kris terus bernyanyi dengan lirik yang
sama. Sampai akhirnya Kai mengeluarkan uang dari dalam dompetnya dan
memberikannya kepada Kris dan Jessica. Kris dan Jessica mengerti maksud Kai,
mungkin Kai mengusir mereka secara lembut. Kris dan Jessica pun pergi, dan
kembali ke dalam mobil Kris.
“Hoshh..” Lirih Kris
sambil melepas kacamata dan topinya berbarengan dengan Jessica yang melepas
rambut palsu dan kacamatanya.
“Aku tak yakin rencana
kita berhasil. Kai terlihat tak memperdulikan lirik dari lagu buatanmu itu,”
Gerutu Jessica.
“Jangan bicara seperti itu.
Kita harus berdoa,” Kris pun mengangkat kedua tangannya dan berdoa. LOL
“Kau ini!!!!!” Pekik
Jessica.
“Wae? Kita punya
penghasilan hari ini,” Ucap Kris sambil mengayun-ayunkan uang yang tadi ia
dapatkan dari Kai.
“Ish!” Gerutu Jessica
sambil mengerucutkan bibirnya.
..
“Kau lihat pengamen tadi?
Penampilan mereka begitu lucu. Namja yang menyanyi pun sangat lucu,” ucap Yuri
sambil membayangkan pengamen yang tadi bernyanyi di sebelahnya.
“Ne. Lagu mereka pun
memiliki lirik yang sangat mudah untuk diingat,”
Kai dan Yuri diam sejenak
kemudian tertawa secara bersamaan. Memang benar-benar lucu melihat pengamen
yang menghibur mereka. Setelah selesai makan, Kai mengajak Yuri untuk pergi ke
Taman Kota. Kai lihat suasana malam itu cukup indah karena banyak sekali bintang
yang menyinari malamnya dan malam Yuri.
Di Taman Kota~
Kai dan Yuri duduk di
sebuah bangku taman. Mereka saling terdiam dan membisu. Kai terlihat sedang
merenungkan sesuatu karena ia membungkukan tubuhnya sambil mengepalkan kedua
tangannya.
‘Akhir-akhir ini banyak
yang menyarankanku untuk menyatakan perasaanku kepadanya. Lagu dari pengamen
itu pun seperti sebuah isyarat bahwa aku harus segera memilikinya sebelum ia
direbut namja lain,’ Ucap batin Kai. Ternyata saat pengamen itu bernyanyi, Kai
mendengarkannya walau sikapnya seperti acuh.
“Noona?” Ucap Kai.
“Ne?” Balas Yuri.
“Apa kau sedang mencintai
seseorang?” Tanya Kai.
“Tentu. Aku selalu
mencintai seseorang. Wae?
“Apa boleh aku
mencintaimu?” Tanya Kai lagi tanpa ragu.
“Mwo? Apa maksudmu?” Tanya
Yuri bingung dan kaget.
“Aku mencintaimu. Nan
jeongmal saranghaeyo. Bolehkah aku memilikimu? Jebal!” Mohon Kai sambil
menggenggam erat tangan Yuri. Kai merasakan suhu tubuh Yuri menurun, tangannya
yang tadi hangat sekarang menjadi dingin sekali.
“A-aku…,” Ucap Yuri gugup.
“Aku menyukaimu sejak
pertama kau menyoraki aku. Aku selalu senang mendengar setiap kata-kata
manismu, saat melihat senyummu. Kau membuatku ingin memilikimu,” Rintih Kai
semakin erat menggenggam tangan Yuri. Tapi Yuri hanya diam, ia masih tak percaya
dengan apa yang ia dengar. Sekali lagi ia sedang berfikir untuk menjawabnya,
sampai akhirnya ia teringat dengan namja pertama yang ia cintai, appa
kadungnya. Yuri teringat akan kondisi appanya yang belum pulih sempurna. Appa
Yuri menginginkan Yuri berhubungan dengan Kyungsoo, bukan Kai. Yuri rasa ingin
menangis, ia juga mencintai Kai, tapi ia pun mencintai appanya. Apalagi kondisi
appanya akan memburuk bila Yuri berhubungan dengan namja lain selain Kyungsoo.
“Noona! Jawab aku! Kau
mencintaiku kan? Jawab noona! Kau ingat arung jeram? Kau hampir menangis saat
aku tak kunjung sadar. Aku yakin kau mencintaiku! Jawablah kalau kau mau
menjadi milikku!” Kai memegang kedua bahu Yuri, mengahadapakan Yuri kepadanya.
Kai menggoyang-goyang tubuh Yuri yang terasa lemas. Yuri menunduk
menyembunyikan matanya yang sudah memerah, dan Yuri pun sudah menangis.
“Mianhae! Aku sudah
memiliki namjachingu! Aku tak ingin kehilangan kau, karena kau saeng-ku!
Hiks..hiks..” Pekik Yuri sambil menepis tangan Kai yang memegang bahunya. Yuri
bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Kai.
“NUGU? SIAPA NAMJA YANG
MEREBUTMU DARIKU?” Pekik Kai yang ikut bangkit dari duduknya, dan langkah Yuri
terhenti.
“Kau tak akan
mengenalnya!” Pekik Yuri sambil memunggungi Kai, lalu ia berlari mencari taxi
dan pergi.
“Jeongmal saranghaeyo
noona! Aku tak menyangka aku begitu dekat dengan yeoja yang memliki kekasih,”
Lirih Kai sambil berjalan dengan lemas ke mobilnya.
“Hiks.. Mianhae Kai,”
Lirih Yuri sambil menyeka air matanya di pipinya.
***************************
Esok hari~
“Tadi malam kau pulang jam
berapa?” Tanya eomma Kai.
“11,”
“Kemana saja?”
“Diam di dalam mobil,”
“Apa yang kau lakukan di
dalam mobil sampai selarut itu?”
“Merenung,”
“Kenapa jawabanmu begitu
dingin kepada eomma?” Tanya eomma Kai yang bingung dengan sikap, jawaban, dan
raut wajah dingin dari anaknya.
“Aku gagal eomma. Yuri
noona sudah memiliki namjachingu. Aku terlalu lambat menyatakan perasaanku,”
Lirih Kai sambil memotong-motong tak jelas roti tawarnya.
“Mwo? Bagaimana bisa? Kau
sering pergi bersama dengannya kan?”
“Ne. Aku tak tahu apa yang
terjadi dan aku sedang tak ingin membahasnya,”
“Kalau begitu cepatlah ke
sekolah,”
Kai berpamitan kepada
eommanya lalu pergi ke sekolah dengan malasnya.
**************************
Yuri datang ke sekolah
dengan penampilan yang kurang rapih. Mulai dari pakaian sampai rambutnya. Yuri
menutup wajahnya dengan tissue dan membuat tatanan rambutnya menutupi wajah
manisnya. Yuri berjalan sedikit tak beraturan saat menuju kelasnya, sampai akhirnya
ia menabrak temannya sendiri di pintu kelas.
“Eh? Mianhae,” Ucap Yuri
saat ia menabrak Jessica. Buku yang Yuri bawa dengan tangannya berjatuhan, dan
ia segera jongkok untuk mengambil bukunya.
“Yuri-ah?” Ucap Jessica
ikut jongkok di depan Yuri.
“Mianhae tadi aku sedang
baca,” Ucap Yuri sambil membuka dengan asal salah satu bukunya.
“Apa kau yakin kau membaca
bukumu tanpa terbalik?” Cletuk Jessica, dan Yuri pun menyadari bahwa sedaritadi
ia membaca buku dengan posisi yang terbalik.
“Tapi tadi tidak terbalik,”
Ucap Yuri sambil sedikit memanyunkan bibirnya.
“Ish! Kau ini kenapa?”
Pekik Jessica.
“A-aku..,”
TEEEEETTTT..
Belum Yuri menyelesaikan
kata-katanya, tiba-tiba bel sekolahnya berbunyi dan mereka segera masuk ke
dalam kelas.
********************************
Pulang sekolah. Semua
siswa sudah meninggalkan kelas, kecuali Yuri dan Jessica. Jessica yang duduk di
belakang Yuri sengaja ingin mengikuti Yuri, Jessica ingin tahu apa yang
sebenarnya terjadi kepada Yuri. Yuri membereskan buku-bukunya dengan malas, dan
kadangkali bukunya tidak masuk ke dalam tas justru jatuh ke lantai, dan pada
akhirnya Jessica merasa gerah dan ia membantu Yuri untuk membereskan bukunya.
“Biar aku yang bereskan
bukumu,” Ucap Jessica sambil merapikan buku-buku Yuri.
Yuri menatap temannya itu,
ada rasa tak enak dalam hatinya. Yuri ingin sekali bercerita kepada Jessica,
tapi Yuri rasa terlalu banyak yang harus ia katakana.
“Sica?” Ucap Yuri lemas.
“Ne?” Jawab Jessica yang
masih merapikan buku Yuri.
“Euh? Gwenchana,” Ucap
Yuri yang aneh.
Jessica menatap datar Yuri
dan menghela napas panjang kemudian merapikan buku Yuri lagi.
“Gomawo,” Ucap Yuri
disela-sela keheningan kelasnya.
Jessica hanya mengangguk.
Buku Yuri telah dirapikan oleh Jessica dan Jessica menyerahkan tas Yuri kepada
pemiliknya.
“Aku mau bicara denganmu
di Taman Sekolah,” Ajak Jessica.
“Bicara apa? Kenapa tidak
disini?” Tanya Yuri.
“Sudah, ikut aku!” Pekik
Jessica lalu menarik tangan Yuri menuju Taman Sekolah.
***************************
Di taman~
“Ceritakan padaku
sekarang!” Sentak Jessica pelan.
“Ceritakan? Cerita apa?”
Tanya Yuri polos.
“Apa kau tidak sadar
sikapmu hari ini yang sangat aneh? Sangat-sangat aneh! Aku yakin kau sedang
memiliki masalah. Jadi ceritakan kepadaku!” Bentak Jessica pelan.
Yuri menatap Jessica
lemah. Tangisnya hampir meledak, ingin sekali ia ceritakan semua masalahnya.
“Sica!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Seru Yuri dan tangisnya pun pecah. Yuri langsung memeluk Jessica dengan erat.
Ia butuh kehangatan dari sahabatnya itu.
“Yuri-ah? Ceritakanlah
pelan-pelan,” Ucap Jessica lembut kali ini sambil mengusap bahu Yuri.
“Kai. Kai menyatakan perasaannya
kepadaku. Ia memintaku menjadi yeojachingunya,” Jelas Yuri.
“Mwo?! Jinjja?” Pekik
Jessica. ‘Akhirnya rencanaku berhasil,’ Batin Jessica.
“Jinjja. Hiks..hiks..”
“Lalu kau jawab apa? Apa
kau menerimanya?”
“Aniyo. Hiks..hiks..”
“Mwo? Wae?” Pekik Jessica
sambil menegakan tubuh Yuri yang duduk di sampingnya.
“Aku teringat keadaan appa
yang belum pulih sempurna, dan appa ingin aku dijodohkan dengan anak dari rekan
bisnisnya. Aku tak bisa menerima Kai. Hiks..hiks..,”
“Jadi kau?”
“Aku harus melupakan
perasaanku kepada Kai mulai detik ini,” Ucap Yuri lalu bangkit dari duduknya
dan pergi meninggalkan Jessica.
Jessica diam dan tak
menahan langkah Yuri, ia ingin membiarkan Yuri terlebih dahulu agar Yuri bisa
benar-benar memutuskan rencananya itu. Jessica mengambil ponselnya dari dalam
saku blazernya, dan menelpon Kris.
“Yeoboseyo? Kris!” Pekik
Jessica.
“Wae?” Jawab Kris
diseberang sana.
“Kai sudah mengungkapkan
perasaannya kepada Yuri,”
“Mwo? Jinjja?”
“Ne. Tapi Yuri
menolaknya,”
“Wae?”
“Appanya yang sedang sakit
ingin menjodohkan Yuri dengan anak dari rekan kerjanya. Jelas Yuri tak bisa
menolak,”
“Berarti rencana kita ada
berhasilnya dan ada gagalnya?”
“Ya begitulah. Aku kasihan
dengan Yuri, sikapnya hari ini sangat kacau,”
“Sama seperti Kai.
Sikapnya begitu dingin kepadaku dan dia langsung pergi setelah jam pulang
sekolah,”
“Aku harap mereka
baik-baik saja,” Ucap Jessica pelan lalu ia menutup teleponnya.
**************************
“Arrrrggggghhhhhhhh!!!”
Yuri mengerang keras begitu ia membaringkan tubuhnya di ranjangnya. Tangisnya
jadi sejad-jadinya, ia meluapkan semua emosinya terhadap Kai.
“Aku mencintaimu, tapi
kita tidak bisa bersama. Hiks..hiks..hiks..,” Ucap Yuri sambil menatap foto Kai
di ponselnya.
Di sisi lain Kai merasakan
hal yang sama. Hatinya begitu sakit setelah mengetahui bahwa Yuri telah
memiliki kekasih. Kai selalu merasa Yuri hanya untuknya dan Yuri belum menjadi
milik siapapun. Tapi ternyata Kai salah dan Kai belum mengetahui bahwa kekasih
yang dimaksud Yuri adalah seseorang yang dijodohkan oleh appa Yuri kepada Yuri.
*************************
2Bulan kemudian~
Tepat hari ini selama 2
bulan Kai dan Yuri tidak saling bertemu. Kai selalu mencoba menemui Yuri. Kai
ingin meminta maaf kepada Yuri, walaupun Kai tidak tahu apa kesalahannya.
Berulang kali Kai menghubungi Yuri melalui ponselnya, tapi Yuri selalu
menolaknya. Seringkali pula Kai mengunjungi kelas Yuri di jam pulang, tapi Yuri
selalu sudah pulang ke rumahnya. Setiap kali ada jadwal latihan Cheers, Kai
selalu datang ke tempat latihan. Tapi Yuri mulai jarang latihan di clubnya.
Terdorong dalam hati Kai untuk mendatangi rumah Yuri, tapi Kai terlalu takut
untuk bertemu dengan appa Yuri. Hati Kai begitu gelisah setiap teringat dengan
wajah Yuri. Kai mengerti mungkin Yuri memang tak mencintainya, tapi Kai selalu
berusaha untuk menjalin hubungan pertemanan dengan Yuri.
“Yuri noona, aku masih
mencintaimu, sungguh mencintaimu,” Ucap Kai sambil memainkan sedotan di dalam
gelas yang ada di hadapannya.
“Kau masih memikirkannya?”
Ucap Kris yang sedang duduk di depan Kai.
“Kau tak rasakan cintaku
kepadanya,” Cletuk Kai.
“Tapi ia sudah memiliki
namja lain. Kau harus mencari yeoja lain,”
“Kau pikir aku namja yang
gampang mencintai seseorang hah?!” Pekik Kai sambil menatap mata Kris dengan
tajam.
“Ampun, ampun! Tapi
setidaknya kau harus mencoba,” Ucap Kris pelan lalu menyedot minumannya.
“Apa hari ini ada jadwal
Cheers?” Tanya Kai datar.
“Ne. Wae?”
Kai langsung bangkit dari
duduknya dan meninggalkan uang di mejanya untung tanda pembayaran atas
minumannya dan minuman Kris. Kris menyusul Kai dari belakang.
“Mau kemana?”
“Club Cheers,”
“Menemui Yuri noona? Ia
pasti tak ada disana seperti hari biasanya,” Ucap Kris meyakinkan.
“Aku yakin tak selamanya
seorang ketua akan bertindak seenaknya,”
“Tapi hari hampir malam,”
“Diam! Kalau tak mau ikut
tak usah banyak bicara!” Pekik Kai setelah ia menahan langkahnya sejenak.
Kris hanya menunduk dan mengikuti
Kai.
*****************************
Di tempat latihan~
“Cepatlah selesai! Aku
ingin bertemu Yuri noona,” Gumam Kai yang sedang duduk di pinggir lapangan
bersama Kris sambil menunggu tim Cheers selesai latihan.
“Itu mereka sudah bubar!”
Seru Kris sambil menunjuk kea rah gerombolan Cheers.
Kai bangkit dari duduknya
dan berlari menuju gerombolan Cheers.
“Noona!” Panggil Kai
dengan suara yang lantang.
“Yuri-ah! Kai datang,”
Bisik Jessica saat Yuri menuju ruangan ganti baju.
“Mwo?” Pekik Yuri pelan
dan ia melangkahkan kakinya dengan cepat. Namun tangannya tertahan oleh tangan
kekar Kai.
“Noona! Chakkaman!” Pekik
Kai sambil menahan tangan Yuri.
“Mau apa kau kemari?”
Tanya Yuri ketus tanpa menatap wajah Kai. Yuri tak ingin tangisnya pecah di
hadapan Kai.
“Aku ingin minta maaf
kepadamu. Aku mencintaimu,” Seru Kai keras sampai-sampai anggota Cheers yang
lain mendengar perkataan Kai dan menjadikan Kai sebagai bahan tontonan.
“Kau tak punya salah
apapun kepadaku! Aku yang salah, seharusnya aku tak dekat denganmu bila aku
sudah memiliki namjachingu,” Ucap Yuri pelan dan masih tertunduk.
“Memangnya siapa namja
yang telah mendahuluiku?” Tanya Kai yang menahan air matanya sendiri.
“Kau tak akan mengenalnya!
Kau tak perlu tahu!” Pekik Yuri yang berusaha melepaskan tangannya dari
genggaman tangan Kai.
“Ssssstttt.. Sebaiknya
kalian pergi, ini masalah pribadi mereka!” Jessica berbisik kencang kepada
anggota lain yang memperhatikan sinetron tanpa naskah di hadapan mereka.
“Aku harus mengetahuinya!”
Pekik Kai kencang, dan BRUSSS…. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
“Untuk apa kau harus
mengetahuinya? Kau bukan siapa-siapa!” Pekik Yuri. Kali ini di lapangan hanya
ada Yuri, Kai, Jessica, dan Kris. Jessica dan Kris seperti saksi bagi cerita
menyedihkan Kai dan Yuri.
“Aku harus bilang
kepadanya, bahwa ia harus menjagamu dengan sepenuh hati! Ia tak boleh
membiarkan air matamu mengalir, ia harus terus membuatmu tersenyum dan tertawa.
Aku menyayangimu! Tidak boleh ada yang menyakitimu termasuk namjachingumu
sekalipun!” Pekik Kai panjang lebar.
Tangis Yuri pecah. Suara
tangisnya begitu terdengar, tapi air matanya sulit dilihat karena bersatu
dengan air hujan yang membasahi wajahnya dengan deras. Yuri diam dan meluapkan
segala jeritan hatinya dengan menangis. Kai meraih tubuh Yuri dengan perlahan,
mencoba memeluk Yuri. Hampir saja Yuri ada di dekapan Kai, Yuri sudah bersuara
lebih dulu.
“Do Kyungsoo! Kau tidak
akan pernah mengenalnya!” Pekik Yuri sambil melepaskan eratan tangan Kai yang
telah melemah setelah mendengar nama Do Kyungsoo. Yuri berlari menuju ruang
ganti bajunya diikuti dengan Jessica. Kaki Kai melemas, ia terjatuh di tengah
lapangan. Kris mendekati Kai.
“Aku tak menyangka bahwa
kau bisa didahului olehnya,” Ucap Kris yang berdiri di belakang Kai.
“Do Kyungsoo,”
“Ternyata ia mencintai
namja lain,”
“Do Kyungsoo,”
“Padahal kau terlihat
sangat perhatian kepadanya,”
“Do Kyungsoo,”
“Kau pun sangat baik,”
“Do Kyungsoo,”
“Kalau aku seorang yeoja,
aku pasti akan sangat menyukaimu,”
“Do Kyungsoo,”
“Kenapa kau menyebut nama
Do Kyungsoo terus?!” Pekik Kris karena kesal, Kai terus saja bergumam nama Do
Kyungsoo.
“Aku harus bertemu
dengannya!” Kai berdiri sejak tadi terjatuh.
“Mwo? Memangnya kau
mengenalnya?!” Seru Kris mengajar Kai yang berlari dengan kencang menuju
mobilnya.
BUZZZ..
Kai melajukan mobilnya
dengan kecepatan tinggi entah kemana. Kris yang tidak membawa mobil tak bisa
mengejar Kai, akhirnya Kris memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan
menghangatkan diri, tubuhnya begitu basah dan dingin karena kehujanan.
Di tempat lain Yuri
menangis dan menjadi bahan tontonan anggota-anggotanya.
“Hiks..Hiks..” Yuri terus terengah-engah.
“Sudahlah Yuri-ah. Jangan
pikirkan ia, pikirkan yang lain,” Ucap Jessica mencoba menenangkan Yuri.
“Kau tak merasakan
bagaimana rasanya menjadi aku,”
“Mianhae,” Jessica
memanyunkan bibirnya.
“Bisakah kau mengantarku
ke Rumah Sakit? Aku rindu kepada appa,”
“Bisa, kalau itu akan
membuatmu lebih baik. Tapi kau harus mengganti pakaianmu dulu,”
Yuri tersenyum lalu pergi
mengganti bajunya.
******************************
“Gomawo Sica,” Ucap Yuri
setelah turun dari mobil Jessica.
“Ne. Hati-hati, Yuri-ya!”
Jessica pun pergi meninggalkan Yuri di Rumah Sakit.
Yuri berjalan menuju kamar
appanya dengan rambut yang basah, jalan yang kurang tegap, dan badan yang
sedikit lemas.
“Appa?” Ucap Yuri ketika
membuka pintunya.
“Yuri-ah? Kau terlihat
pucat dan rambutmu kusut dan basah. Apa kau baik-baik saja?” Ucap appa Yuri.
“Gwenchana, appa. Aku
hanya sedikit kehujanan,”
“Sebaiknya kau pulang,
biar eomma yang menjaga appa,” Ucap eomma Yuri.
“Aniyo. Aku baik-baik
saja,” Ucap Yuri meyakinkan.
“Appa tak yakin. Wajahmu
pucat,” Ucap appa Yuri.
“Appa, aku baik-baik
saja,”
“Kau pun terlihat lebih
kurus,”
“Mungkin karena kau
terlalu sering berlatih Cheers,”
“Kau harus tetap menjaga
pola makan sehatmu,”
“Ne,” Jawab Yuri sambil
tersenyum manis kepada appanya.
“Bagaimana hubunganmu dengan namja itu?” Tanya appa Yuri.
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar